Martabak HAR Haji Abdul Razak, Kuliner Palembang yang tidak boleh dilewatkan
Martabak HAR
Since 7.7.1947
Martabak Har, Martabak Khas Palembang.
Saat berkunjung ke Kota Palembang dalam rangka tugas, saya tidak menyia nyiakan kesempatan ini.
Sudah sangat lama sejak saya bertugas di Kota Palembang, sekitar tahun 2006 saya sering makan dan menikmati seporsi Martabak Har, martabak legendaris di Kota Palembang.
Bersaing dengan makanan khas pem pek yang sudah menjadi ikon Kota Palembang, Martabak ini memberi kesan variasi kuliner legendaris di Palembang.
Tertulis di depan toko, Martabak Har since 7.7.1947, memang kuliner yang usianya sudah cukup lama dan mampu menghadapi kompetisi alias persaingan bisnis makanan yang luar biasa ketat.
Ciri khas Marbatabak berbahan baku telur bebek dan telur ayam ini adalah irisan daging yang padat dan berasa bumbunya.
Yang berbeda dari Martabak Har adalah kuah yang menemani hidangan martabak ini.
Kuah Kari yang kental yang disajikan dalam mangkuk berbentuk seperti botol aladin, tapi digosok tidak keluar jin nya, Berbeda dengan kuah martabak biasa, yang biasanya berasa manis dan dominasi cuka, kecap dan saos. Martabak Har, sangat berbeda kuah karinya.
Kuah Kari kental berbahan baku kentang ini berwarna coklat mirip bumbu kacang, tetapi saat disiramkan ke atas martabak yang terhidang panas, lelehan dan luberan kuah sangat nikmat berpadu dengan martabak yang gurih dan lezat.
Sang pemilik Bapak Haji Abdul Razak memang sudah mengenal karakter lidah orang Indonesia, khususnya orang Palembang dan umujmnya para wisatawan penggemar kuliner yang datang ke Palembang.
HAR kalau anda perhatikan adalah singkatan dari Haji Abdul Razak, memang nama yang unik dan memgingatkan para kuliner penikmat kepada sang pemilik Martabak.
Awalnya saat pertama kali makan martabak Har, saya hanya mengoles oles saja kuah karinya ke atas martabak, tapi lambat laun setelah memperhatikan para kuliner yang menikmati lezatnya martabak ini, baru tahu saya tip dan triknya.
Kuah Kari berbahan baku kentang dan tepung tapioka ini disiramkan dan sekarang saya lebih suka kalau kuah karinya membanjiri piring saji saya. Rasa nikmat kuah kari semakin berpadu dan menyatu dengan martabak yang berlapis daging.
Yang unik lagi dan berbeda dengan martabak biasanya, di Martabak HAR disediakan semangkuk potongan cabe hijau, dan hanya hijau karena saya perhatikan satupun tidak ada yang merah.
Kualitas dan pemilihan cabe yang terjaga.
Siraman kuah kari, ditaburkan potongan cabe dan kalau kurang asin bisa menambahkan kecap asin yang tersedia, menambah nikmatnya sajian Martabak HAR,
Kalau anda masih ada waktu, tidak salahnya memesan segelas kopi Robusta Palembang di martabak Har untuk menemani nikmatnya makan martabak.
Kopi Robusta yang digoreng dark roast bahkan over roast memang tidak akan nyaman di lidah para penggemar kopi arabica atau robusta yang biasa digoreng medium, atau light to medium.
Sekian lama saya belajar mengenai Kopi, kebiasaan orang Indonesia yang menggoreng kopi dan identik bahwa kopi harus hitam, membuat CIta rasa kopi terkadang berasa arang alias gosong.
Tapi tidak mengapa, inilah Indonesia dan saat ini inilah Palembang, dan inilah kopi robusta khas Palembang yang memang pernah menghiasi lidah saya sekian tahun saat bolak balik ke kota Palembang.
Saat berkunjung ke Kota Palembang, jangan lupa menikmati lezatnya Martabak Har dan secangkir Kopi Robusta. Rekomendasi.
Salam On My Way
Kalau anda berkunjung ke Palembang, jangan lupa menikmati kuliner Kota Palembang yaitu Martabak HAR.
MartabakHAR
KulinerPalembang
KulinerIndonesia
MartabakKhasPalembang
MartabakKhasPalembang
MartabakIndia
NikmatnyaMartabakHAR
MartabakHajiAbdulRazak
Since 7.7.1947
Martabak Har, Martabak Khas Palembang.
Saat berkunjung ke Kota Palembang dalam rangka tugas, saya tidak menyia nyiakan kesempatan ini.
Nikmat nya Martabak HAR |
Sudah sangat lama sejak saya bertugas di Kota Palembang, sekitar tahun 2006 saya sering makan dan menikmati seporsi Martabak Har, martabak legendaris di Kota Palembang.
Bersaing dengan makanan khas pem pek yang sudah menjadi ikon Kota Palembang, Martabak ini memberi kesan variasi kuliner legendaris di Palembang.
Lezatnya tak tettandingi |
Tertulis di depan toko, Martabak Har since 7.7.1947, memang kuliner yang usianya sudah cukup lama dan mampu menghadapi kompetisi alias persaingan bisnis makanan yang luar biasa ketat.
Harga Martabak HAR |
Yang berbeda dari Martabak Har adalah kuah yang menemani hidangan martabak ini.
Kuah Kari yang kental yang disajikan dalam mangkuk berbentuk seperti botol aladin, tapi digosok tidak keluar jin nya, Berbeda dengan kuah martabak biasa, yang biasanya berasa manis dan dominasi cuka, kecap dan saos. Martabak Har, sangat berbeda kuah karinya.
Kuah Martabak HAR |
Kuah Kari kental berbahan baku kentang ini berwarna coklat mirip bumbu kacang, tetapi saat disiramkan ke atas martabak yang terhidang panas, lelehan dan luberan kuah sangat nikmat berpadu dengan martabak yang gurih dan lezat.
Sang pemilik Bapak Haji Abdul Razak memang sudah mengenal karakter lidah orang Indonesia, khususnya orang Palembang dan umujmnya para wisatawan penggemar kuliner yang datang ke Palembang.
HAR kalau anda perhatikan adalah singkatan dari Haji Abdul Razak, memang nama yang unik dan memgingatkan para kuliner penikmat kepada sang pemilik Martabak.
Awalnya saat pertama kali makan martabak Har, saya hanya mengoles oles saja kuah karinya ke atas martabak, tapi lambat laun setelah memperhatikan para kuliner yang menikmati lezatnya martabak ini, baru tahu saya tip dan triknya.
Kuah Kari berbahan baku kentang dan tepung tapioka ini disiramkan dan sekarang saya lebih suka kalau kuah karinya membanjiri piring saji saya. Rasa nikmat kuah kari semakin berpadu dan menyatu dengan martabak yang berlapis daging.
Yang unik lagi dan berbeda dengan martabak biasanya, di Martabak HAR disediakan semangkuk potongan cabe hijau, dan hanya hijau karena saya perhatikan satupun tidak ada yang merah.
Buat yang kurang pedas |
Siraman kuah kari, ditaburkan potongan cabe dan kalau kurang asin bisa menambahkan kecap asin yang tersedia, menambah nikmatnya sajian Martabak HAR,
Kalau anda masih ada waktu, tidak salahnya memesan segelas kopi Robusta Palembang di martabak Har untuk menemani nikmatnya makan martabak.
Kopi Robusta yang digoreng dark roast bahkan over roast memang tidak akan nyaman di lidah para penggemar kopi arabica atau robusta yang biasa digoreng medium, atau light to medium.
Menikmati Kopi di Martabak HAR |
Tapi tidak mengapa, inilah Indonesia dan saat ini inilah Palembang, dan inilah kopi robusta khas Palembang yang memang pernah menghiasi lidah saya sekian tahun saat bolak balik ke kota Palembang.
Saat berkunjung ke Kota Palembang, jangan lupa menikmati lezatnya Martabak Har dan secangkir Kopi Robusta. Rekomendasi.
Salam On My Way
Martabak Har |
MartabakHAR
KulinerPalembang
KulinerIndonesia
MartabakKhasPalembang
MartabakKhasPalembang
MartabakIndia
NikmatnyaMartabakHAR
MartabakHajiAbdulRazak
Martabak HAR Palembang Sejak 7 Juli 1947 |
Pengunjung Martabak HAR |
Proses Pemotongan Martabak HAR |
Kuahnya yang gurih |
Martabak HAR siap ke tangan konsumen |
Martabak HAR |
Dokumentasi Sang Pemilik |
Menu lain di Martabak HAR |
Martabak HAR |
0 Response to "Martabak HAR Haji Abdul Razak, Kuliner Palembang yang tidak boleh dilewatkan"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.