Curug Putri, Kuningan, Legenda Air Terjun Berbentuk Sang Putri Tempat Mandi Para Dewi Khayangan bagian 2
Melintas Buper Palutungan menuju Curug Putri, Legenda Air Terjun Berbentuk Sang Putri bagian 2
Curug Putri, Kuningan, Legenda Air Terjun Berbentuk Sang Putri Tempat Mandi Para Dewi Khayangan
Suasana hutan yang lengang, jalan setapak berbatu, seperti menghipnotis dengan aura magis, udara yang bersih dan aroma daun pohon pinus (Pinus merkusii) yang segar serta senda gurau The Six Boys membuat perjalanan tidak terasa.
Papan Informasi Air Terjun Curug Putri |
Baca Juga : Melintas Bumi Perkemahan Buper Palutungan yang indah
Papan nama Curug (air terjun dalam bahasa Sunda) Putri terpampang jelas, dan dari kejauhan sekitar 234 m, tampak Curug Putri.
Suasana Curug Putri yang ramai |
Kami menuruni tangga dengan sudut sedikit curam dan dilanjutkan dengan melintas jembatan dan sampailah di area Curug Putri.
Penampakan Landscpae Curug Putri Palutungan |
Sekarang saya baru tahu kenapa disebut Curug Putri, karena Air Terjun berbentuk seperti seorang Putri yang mengenakan gaun warna putih dan rambut terurai sebahu (Penglihatan saya).
Di atas bayangan kepala Sang Putri, tampak cahaya yang menyeruak dari celah pepohonan dan terlihat seperti jalan menuju langit seolah olah menjadi jalan para dewi dari khayangan turun ke bumi untuk membersihkan diri atau memang efek dari versi ilusi.
Setelah melewati jembatan dari besi dan sekaligus dari sinilah terlihat dengan jelas penampakan Sang Putri .
Kami, The Six Boys langsung action dengan kamera masing masing. Om Rizal di hilir barisan air terjun dengan menancapkan tripod di air, Om Irwan langsung action membuat video scene, Om Yusti langsung menuju aliran air terjun dan tancap tripod, Bang Azis masih makan kwaci, saya langsung menuju bawah air terjun, mandi jadi modelnya Om Ojo
Fotografer Nikon Landscape mulai beraksi |
Pak Rizal dengan teknik foto slow speed mengabadikan aliran air terjun Curug Putri dan aliran sungainya sangat indah.
Kamipun anggota The Six Boys berpose sesuai arahan dari Pak Rizal.
The Six Boys di Curug Putri |
Baca juga : Menelusuri Jejak Sejarah di Museum Gedung Perundingan Linggarjati
Pak Komisaris Yusti dengan kamera Sony nya langsung menuju titik spot pilihan, dan akhirnya menuju titik di bawah area air terjun Curug Putri. Tripod dipasang di level aliran kedua dan mulai melakukan sesi pemotretan.
Indahnya aliran sungai di Curug Putri Palutungan |
Indahnya aliran sungai Curug Putri Palutungan |
Curug Putri Palutungan yang luar biasa indah |
Sang Putra Kuningan Om Ojo Fauzi Nurul Hamzal mulai beraksi dengan kamera Canon nya memotret teman teman yang sedang beraksi. Bagaikan pengarah gaya yang profesional dan memang beliau fotografer profesional yang biasa membuat foto pre wedding sehingga tidak ragu ragu mengarahkan gaya dan pose teman teman.
Tampilan dari Pak Komisaris Yusti
Tampilan dari Pak Razil
Tampilan dari Om Irwan
Tampilan dari Bang Dul
Selain itu, Om Ojo juga mencoba menggunakan Kamera Go Pro dan berikut hasil jepretannya,
dan mencoba memotret dengan go pro dari bawah aliran air
Selanjutnya saya berjalan menuju seberang untuk melihat secara langsung Pohon Besar di sebelah Curug Putri. Pohon yang terkesan angker dan mistis ini adalah pohon beringin Ficus benjamina yang tumbuh munkin puluhan dan bahkan ratusan tahun.
Cerita mengenai pohon beringin saya bahas di bagian lain di cerita ini.
Pohon Beringin keramat di Curug Putri |
Baca juga : Menikmati Kuliner Cirebon Empal Gentong H Apud Cirebon
Setelah berfoto ria, saya memutuskan untuk mandi di bawah air terjun Curug Putri. AIr memang dingin sekali, tapi saya dari awal keberangkatan sudah berniat untuk mandi di bawah Curug Putri.
Setelah melepas kaos dan menyimpan perlengkapan dan menitipkannya di Bang Dul yang asyik makan kwaci.
Pelan pelan saya menapak di aliran air sungai yang dasarnya ternyata berisi lumpur, pasir dan sedikit berbantu.
Airnya dingin menusuk kulit dan pukulan air terjun ke badan seperti berasa memijat. Terasa aliran darah berebut mengisi celah celah pembuluh darah yang terbuka rongganya karena pukulan air terjun.
Moment lucu, saat pura pura bertapa di layer ke dua air terjun dengan beda tinggi sekitar 2 m, muncul seorang Ibu dengan santainya bilang dalam bahasa Jawa Pesisir yang artinya " Saya mau mencuci daleman ya, jangan ada di bawah saya" 😁, perasaan saya dulu baru dia lho. Ya sudah, akhirnya kena imbas air cucian yang berkhasiat.
Dari cerita beberapa pengunjung, memang ada semacam mitos khususnya untuk para wanita mencuci daleman mereka karena ada kepercayaan mengandung khasiat. Entah, khasiat apa silahkan direnungkan sendiri. Kalau saya sih, ya semacam mencuci biar bersih saja.
Ada 1 (satu) pohon yang menjadi titik spot saya untuk berfoto. Pohon beringin alias Ficus benjamina yang kokoh berdiri di samping kiri Air Terjun Putri dari arah depan. Umurnya sudah sangat tua, terlihat dari guratan batang dan akar yang sudah menjulur sampai dasar air terjun.
Sayangnya, saat kami datang, di dasar air terjun dipenuhi lumpur hitam yang mungkin erosi dari atas yang tertahan di hilir dan sedikit mengganggu karena membuat kaki kotor.
09.02.2020, 12.16 WIB
Berikut cerita sebatang Pohon Ficus benjamina alias Pohon Beringin yang berdiri kokoh dengan akar yang menjuntai sampai ke dasar aliran air terjun.
Legenda Sang Beringin Ficus benjamina di Curug Putri Palutungan |
Entah sudah berapa tahun umur Pohon Beringin itu, mungkin belasan tahun puluhan tahun atau pun bahkan ratusan tahun yang dengan setianya menemani sang Curug Putri mengalirkan airnya hingga saat ini.
Entah sudah beredar cerita mistis apa mengenai Pohon Beringin ini, yang pasti berdiri di sampingnya berasa sejuk dan segar.
Entah sudah berapa coretan tangan tangan jahil yang melukai kulitnya, dan dengan sabarnya, dihapusnya dengan mengganti dengan kulit yang tumbuh baru.
Entah berapa ratusan, mungkin ribuan, atau mungkin jutaan pengunjung yang berwisata dan berfoto di tangga batu berlumut di samping sang Pohon Beringin, dengan sabar akar akarnya menjadi pegangan supaya tidak jatuh.
Entah berapa legenda yang bercerita tentang #CurugPutri dan #PohonBeringin yang menemaninya.
09.02.2020, 13.15 WIB
Sensasi Curahan Air Terjun Curug Putri
Menikmati derasnya terpaan Air Tejun Curug Putri |
Bertabur terpaan butiran air Curug Putri
Pijat alami yang melegakan dan melemaskan urat bahu dan kepala.
Bonus udara yang segar dengan aroma tanah dan dedaunan yang memaksa syaraf indra penciuman untuk mengenalinya.
Lengang, sunyi, tenang dan suara deburan air yang mengisi indra pendengaran.
Air bening, lantai sungai berbatu, dedaunan yang berwarna hijau terang hijau gelap berpadu dan tanah sedimentasi berlumpur yang berwarna hitam berusaha dideteksi oleh indra penglihatan.
Batu di dasar sungai yang halus karena berlumut, air bening yang berasa menggelitik melintas jemari membuat indra peraba mengukur intensitas alirannya.
Air yang menghempas ke kepala, ada kalanya beberapa tetes menyelinap masuk dan tanpa sengaja terasa mengisi rongga mulut dan secara reflek indra perasa mulai mendeteksi air terjun Curug Putri yang segar dan sedikit berasa tanah, alias earhty taste.
Lengkap sudah Panca Indra mengeksplore Curug Putri .
Kisah cerita di Curug Putri yang menarik terus berlanjut sampai The Six Boys selesai menikmati indahnya alam Curug Putri dan berjalan kembali ke tempat parkir mobil.
Banyak mmoment moment yang ingin ditampilkan, tetapi apa daya nanti ceritanya penuh foto foto yang membuat anda semakin ingin berkunjung ke Curug Putri Palutungan.
Cerita ini saya akhiri dengan saat the six boys berfoto bersama di pepohonan pinus yang teduh dan asri. Gaya foto yang diulang entah berapa kali, mungkin 21 kali, sehingga mendapatkan moment hasil seperti di bawah.
Sampai jumpa di cerita berikutnya.
Salam,
The SIx Boys
Keren bgt spot nya buat foto2 landscape ni
ReplyDelete