Sungguh Lucu Kamu, Senangnya Hatiku, Melihat Tingkahmu Saat Itu ...
Ampun, ijin sombong!!! Saya bekerja di kawasan elit Jakarta. Lokasi strategis, tengah kota & dikelilingi kompleks perkantoran milik Djarum Group. Kurang? Mau info sombong lainnya? Kantorku dekat dengan stasiun KRL Tanah Abang; plus bus damri, bus kopaja, bus rapid transit TransJakarta hingga metromini beraneka rupa hilir mudik di depan kantor. Belum lagi dengan pusat perbelanjaan. Penuh. Hahaha.
Dan, dari situlah kisah ini bermula.
Karena stasiun KRL-lah saya berkenalan & akhirnya menjadi akrab dengan sesama karyawan asal Bekasi : Pak Eko dan Yossy. Kami rutin pergi & kembali menggunakan moda transportasi ini. Mulai dari jaman masih pakai karcis, hingga ke kartu multi trip. Selama perjalanan dari stasiun tenabang (begitu orang selalu menyebutnya) hingga Manggarai; kemudian lanjut Bekasi, kami selalu bercengkerama & membahas topik yang ringan hingga membuat senyum manis terkulum. Tak jarang, kami usil ngerjain penumpang lain yang sedang pulas tertidur. Hahaha. Senangnya hatiku.
Bagaimana dengan bus-bus itu & metromini? Ini ceritanya lain lagi. Karena moda transportasi inilah kami menjalin cerita dengan karyawan asal Bekasi lainnya : Hellen. Kami sering numpang mobil Hellen saat balik Bekasi, tapi tak jarang dia minta ditemani jika balik rumah dengan menggunakan transportasi umum. Naik turun angkot, nunggu di pinggir halte, kadang disembur asap, lebih sering kena rintik air jika hujan; dan tidak jarang berlarian dengan keringat segede biji jagung karena ngejar bus. Lucu ya?
Tak berselang lama, berkenalan lagi dengan Bryan, karyawan asal Bekasi lainnya. Pemuda Jawa pekerja keras.
Trus apa hubungannya dengan ramainya pusat perbelanjaan di sekitar kantor kami? Nah itu dia. Kami sudah pasti rajin jalan-jalan demi icip icip menu di setiap restoran di sana. Makan-makan, guys. Kadang kami makan di tempat fancy, tidak jarang warung kaki limaan, sesekali resto di ruko dengan makanan khas rumahan; atau kedai dengan kuliner khas daerah (Betawian, Jawa Timuran, bahkan Thai menu). Tidak ketinggalan kami juga pernah icip-icip tempat makan yang all u can eat; bahkan pernah loh makan nasi uduk di dekat stasiun Klender. Keluar dari stasiun lanjut dengan jalan kaki berkilo-kilo untuk sampai kesana. Demi icip-icip itu, Hahaha, senangnya!!
Salah satu moment icip-icip kami yang tak terlupakan adalah makan siang di restoran Beautika, Hang Lekir, Jakarta Selatan. Tak perlu membahas menu-menu beserta cita rasanya yang sudah pasti aduhai itu. Ini blog jalan-jalan, bukan kuliner kan? Hehehe.
Restoran Beautika khusus menyajikan masakan Manado, Sulawesi Utara. Berdiri di atas bangunan 2 lantai, interior dalamnya dihiasi ornamen kayu dengan gaya desain industri. Kita akan melihat dinding, meja, kursi hingga tangga yang terbuat dari kayu; sementara bangunan ditopang oleh besi baja. Tidak ketinggalan lampu-lampu gantung dengan kap retro industri ikut menghiasi interior bangunan. Dekorasi yang maskulin.
Siang itu, kami agak "nakal". Janjian keluar kantor jam 11 siang. Satu per satu kami turun ke lobby dan Yossy memesan go car. Kenapa go car? Biar tidak repot parkir; bisa langsung turun dan cus masuk. Suasana restoran sudah ramai dan kami duduk di pinggir jendela. Perfect place untuk selfie-selfie. Dan benar saja. Hal pertama yang kami lakukan adalah : selfie-selfie itu.
Inilah kami : Bryan - Yossy - Eko & Lukman. Meja boleh masih kosong, menu makanan juga belum dipesan, tapi ternyata eh ternyata selfie-selfie tetap harus yang didahulukan. Lucunya kami !! |
Wah, jadi pengin jalan jalan dan kuliner lagi
ReplyDeleteWe will pak. Jgn pernah hilang harap. We will.
Deletekangeeeenn, bisa bebas makan kemana aja, jalan kemana ajaaa
Deletetradisi yng masih bisa santaai dilakukan skrg, foto-foto :p
senang baca tulisannya, ditunggu cerita berikutnya ya
Deletewe will, if it meant to be, it will be.
DeleteBisa dikatakan ini persahabatan sejati karena senasib sepenanggungan. Memiliki hobi yang sama juga...
ReplyDelete