The Tuol Sleng Genocide Museum, Sejarah Kelam dan Memilukan Bangsa Kamboja
The Tuol Sleng Genocide Museum,
Berbekal peta dari Hotel dan kenalan seorang pilot alat transportasi becak bermesin ala Kamboja, saya pun berkelana berkeliling wisata di Kamboja.
Sang Abang Tuk Tuk, teman saya berkeliling Kamboja |
Salah satu Museum yang ingin saya kunjungi adalah The Tuol Sleng Genocide Museum atau Museum Genosida Tuol Sleng.
Menurut info dari Abang Pilot Tuk Tuk, Bangunan-bangunan di Tuol Sleng dilestarikan, karena merupakan aset yang tersisa dan bukti kekejaman dari Khmer Merah. Rezim ini menyimpan bukti yang sangat penting, bagaimana kekejaman dari Rezim Khmer Merah itu, termasuk ribuan foto. Beberapa ruangan museum, lantai, dan bangunan, dengan foto-foto hitam putih dari beberapa 20.000 narapidana diperkirakan yang dipenjara ditempat ini.
Bangunan sekolah menengah yang menyimpan sejarah memilukan
The Tuol Sleng Genocide Museum atau Museum Genosida Tuol Sleng adalah sebuah Museum yang merupakan sebuah Kamp Konsentrasi pada masa rezim Komunis Khmer Merah yang berkuasa di Kamboja, pada saat itu dari tahun 1975-1979.
Terletak di Phnom Penh, Kamboja, situs ini adalah bekas sekolah menengah yang digunakan sebagai Penjara Keamanan 21 - Security Prison 21, oleh rezim Khmer Merah dari tahun 1975 hingga kejatuhannya pada tahun 1979.
Dari tahun 1976 hingga 1979, diperkirakan 20.000 orang dipenjarakan di Tuol Sleng dan salah satunya antara 150 dan 196 pusat penyiksaan dan eksekusi yang didirikan oleh Khmer Merah.
Kamp Konsentrasi ini di bangun oleh Pol Pot, pemimpin dari Khmer Merah untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Nama Tuol Sleng merupakan Bahasa Khmer yang berarti Bukit Pohon Beracun - Hill of the Poisonous Trees.
Ada apa di Tuol Sleng
Dulunya, pada saat rezim Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot tahun 1970an, bangunan ini dijadikan penjara para tahanan politik, dan juga, saksi bisu genosida lebih dari 20 ribu orang.
Deretan foto-foto ini, adalah orang- orang yang dahulu tewas dibantai oleh pasukan Khmer Merah. Laki-laki, perempuan, anak-anak bahkan bayi, meregang nyawa di sini.
Begitu banyak alat-alat penyiksaan, menjadi bukti kebengisan Pol Pot. Setiap sudut museum Tuol Sleng, seakan-akan berbicara, menceritakan betapa brutalnya rezim Khmer Merah saat itu.
Masuk ke kawasan museum Tuol Sleng ini, membuat suasana terasa mencekam, meskipun di siang hari. Sejumlah pengunjung mengaku merinding, gundah terbawa suasana.
Menjelajahi Museum Genosida Tuol Sleng
Setelah membayar tiket di dekat pintu masuk, saatnya mengeksplore,
Pintu Gerbang
Di Pintu Gerbang terdapat monumen prasasti yang menyebutkan
UNESCO
Di samping papan nama terdapat tulisan dengan 3 bahasa, saya menulis yang bahasa inggris saja :
THE VICTIM'S GRAVES
14 corpses of the victims were discovered in Building "A" by the armed forces of the United Front for the Salvation, Solidarity and Liberation of Cambodia
The were brought down and buried in this opposite plot. Among those corpses there was one female victim. These victims were the last ones executed by agents of S-21 beforee they fled this prison compound.
yang artinya seperti berikut
14 mayat korban ditemukan di Gedung "A" oleh angkatan bersenjata Front Persatuan untuk Keselamatan, Solidaritas, dan Pembebasan Kamboja
Lay Out Museum Tuol sleng
Museum Genocide Tuol Seng memiliki empat bangunan utama, yang dikenal sebagai Gedung A, B, C, dan D. Masing masing Gedung bertungkat 3.
- Gedung A menampung sel-sel besar tempat mayat para korban terakhir ditemukan.
- Gedung B menyimpan galeri foto.
- Gedung C menampung kamar-kamar yang dibagi menjadi sel-sel kecil untuk tahanan.
- Gedung D menyimpan memorabilia lain termasuk instrumen penyiksaan.
Kita akan memasuki area gedung ini satu demi satu supaya teman teman bisa mengikuti dengan baik dan tidak ada moment yang ketinggalan.
Bagi teman teman yang memiliki kemampuan khusus atau Indigo silahkan menikmati sajian dan sapaan jeritan tangis, teriakan kesakitan, lelehan darah dan tampilan tubuh kurus tinggal tulang yang diinterogasi dan disiksa.
Mohon maaf jika terselip foto foto saya yang mungkin mengganggu penglihatan magis dalam mengeksplore Museum ini.
Misteri Menara Pengawas Yang Bergoyang, Cerita Menara Syahbandar Saksi Sejarah Maritim Batavia
Dokumentasi Gedung A
Gedung A, gedung yang pertama saya masuki. Gedung A terdiri dari beberapa ruangan dan kalau dari yang saya ikuti ada 7 ruangan atau kamar
Masing masing ruangan atau kamar hanya berisi rangka tempat tidur besi berkarat, di bawah foto hitam putih yang menunjukkan kamar seperti yang ditemukan oleh orang Vietnam.
Di setiap foto, tubuh seorang tahanan yang dimutilasi dirantai ke tempat tidur, dibunuh oleh para penculiknya yang melarikan diri hanya beberapa jam sebelum penjara itu ditangkap.
Kamar-kamar lain menyimpan besi kaki dan alat-alat penyiksaan. Mereka disertai dengan lukisan mantan narapidana Vann Nath yang menunjukkan orang-orang yang disiksa, yang ditambahkan oleh rezim pasca-Khmer Merah yang dipasang oleh Vietnam pada tahun 1979.
Selain itu ada kamar yang juga berisi Meja dan kursi untuk menginterogasi tahanan.
Berikut dokumentasi kamar dan ruangan di Gedung A.
Gedung A, tampak dari luar |
Gedung A menjadi tempat penyiksaan para tahanan. Di atas balai-balai besi terdapat alat penjepit kuku dan juga rantai untuk mengikat kaki tahanan.
Ruangan Siksa Pertama |
Dokumentasi di Gedung A |
Ruangan 2 di Gedung A |
Dokumentasi penyiksaan di Ruang 2 |
Mengukur besarnya ruangan di gedung A |
Peralatan untuk menyiksa di ruangan Gedung A |
Dokumentasi korban penyiksaan di ruang 2 |
Ruangan 3 di gedung A |
Dokumentasi Korban Penyiksaan di kamar 3 gedung A |
Ruang 4, di gedung A |
Setelah tiba di Sel, tahanan itu difoto dan diharuskan untuk memberikan Biografi rinci mereka, dimulai dengan masa kecil mereka dan terakhir dengan penangkapan mereka.
Setelah itu, mereka dipaksa untuk membuka pakaian mereka, dan harta benda mereka disita.
Para tahanan kemudian dibawa ke sel mereka. Mereka dibawa ke sel yang lebih kecil dengan ukuran 10x16 yang disekat dengan dinding beton yang ada di Gedung B.
Keterangan di depan gedung A, The Security of Regulation |
- You must answer accordingly to my question. Don't turn them away.
- Don't try to hide the facts by making pretexts this and that, you are strictly prohibited to contest me.
- Don't be a fool for you are a chap who dare to thwart the revolution.
- You must immediately answer my questions without wasting time to reflect.
- Don't tell me either about your immoralities or the essence of the revolution.
- While getting lashes or electrification you must not cry at all.
- Do nothing, sit still and wait for my orders. If there is no order, keep quiet. When I ask you to do something, you must do it right away without protesting.
- Don't make pretext about Kampuchea Krom in order to hide your secret or traitor.
- If you don't follow all the above rules, you shall get many lashes of electric wire.
- If you disobey any point of my regulations you shall get either ten lashes or five shocks of electric discharge.
- Anda harus menjawab sesuai dengan pertanyaan saya. Jangan berpaling.
- Jangan mencoba menyembunyikan fakta dengan membuat dalih ini dan itu, Anda dilarang keras untuk menentang saya.
- Jangan bodoh karena Anda adalah orang yang berani menggagalkan revolusi.
- Anda harus segera menjawab pertanyaan saya tanpa membuang waktu untuk merenung.
- Jangan beri tahu saya tentang amoralitas Anda atau esensi dari revolusi.
- Saat mendapatkan bulu mata atau elektrifikasi, Anda tidak boleh menangis sama sekali.
- Tidak melakukan apa-apa, duduk diam dan tunggu perintah saya. Jika tidak ada perintah, diamlah. Ketika saya meminta Anda untuk melakukan sesuatu, Anda harus melakukannya segera tanpa protes.
- Jangan membuat dalih tentang Kampuchea Krom untuk menyembunyikan rahasia atau pengkhianat Anda.
- Jika Anda tidak mengikuti semua aturan di atas, Anda akan mendapatkan banyak cambukan kabel listrik.
- Jika Anda tidak mematuhi setiap poin dari peraturan saya, Anda akan mendapatkan sepuluh cambukan atau lima sengatan listrik.
Ruang 5 di Gedung A |
Dokumentasi korban penyiksaan di ruangan 5 Gedung A |
Ruangan 6 di Gedung A |
Korban Penyiksaan di Ruangan 6 gedung A |
Ruangan 7 |
Dokumentasi Gedung B
Saya coba memasukkan semua foto yang saya ambil saat berkunjung dan mengeksplore ruangan demi ruangan yang ada di Gedung B.
Gedung B, di Museum Tuol Sleng Genocide |
Gambaran mengenai Gedung B, gedung B dengan bilik-bilik kecil yang menjadi penjara bagi tahanan. Dinding luar gedung ini diberi kawat listrik dan dipagari agar tahanan tidak bisa melakukan bunuh diri.
Keterangan di beberapa foto di Museum Tuol Sleng Genocide |
Di depan gedung B terdapat sebuah tiang kayu dengan tiga kerekan di atasnya, sementara di bawah terdapat gentong besar.
Tiang gantungan atau The Gallows yang ada di depan Gedung B |
Informasi Tiang Gantungan, The gallows di Gedung B |
Berlatar belakang Tiang Gantungan, The Gallows |
Foto The Arrival of Kampuchea Democratic |
17 Avril1975, I Expulsion de la population des centres urbains et des grandes villes |
Foto Contoh Baju Korban anak anak, Contoh baju Pegawai Polpot dan Contoh baju Korban |
Child Clothes, Polpot Cadre Clothes, Victim Clothes |
Foto Foto para Korban kekejaman Pol Pot |
Foto para Korban Kekajaman Pol Pot |
Foto tulang belulang Korban kekejaman Pol Pot |
Foto foto kekejaman Tentara Pol Pot |
Deretan Borgol untuk mengikat tahanan |
Dokumentasi Gedung C
Gedung C, berisi kelas yang disekat sekat seperti penjara yang sempit |
Setelah diinterogasi para tahanan akan ditahan di sel massal besar secara bersama yang terikat dengan potongan panjang batang besi.
Para tahanan tidur dengan kepala di arah yang berlawanan. Mereka tidur di lantai tanpa tikar, kelambu, atau selimut.
Mereka dilarang berbicara satu sama lain. Hari-hari mereka di penjara mulai pada pukul 4:30 pagi ketika tahanan diperintahkan untuk membuka pakaian mereka untuk diperiksa.
Para penjaga memeriksa untuk melihat apakah jeratan itu longgar atau jika tahanan memiliki benda tersembunyi yang mereka bisa gunakan untuk melakukan bunuh diri.
Selama beberapa tahun, beberapa tahanan berhasil membunuh diri mereka sendiri, sehingga para penjaga sangat hati-hati dalam memeriksa jeratan dan sel.
Para tahanan mendapatkan makan satu mangkuk kecil bubur nasi dan sup encer dua kali sehari. Minum tanpa meminta izin penjaga mengakibatkan mereka dipukuli.
Bangunan sekat darurat yang dibuat seadanya |
Kamar tahanan Chum Meys |
Ruangan Chum Mey's tahanan yang selamat |
Lorong tahanan yang ukurannya lebih besar daripada sekat |
Hampir setiap tindakan harus disetujui oleh salah satu penjaga penjara. Mereka kadang-kadang dipaksa makan kotoran mereka dan minum air seni mereka.
Jendela ruangan sekat yang dilapis ram besi |
Penjara darurat Tuol Sleng memiliki peraturan yang sangat ketat, Penganiayaan berat yang ditimpakan kepada setiap tahanan yang mencoba tidak mematuhi.
Ruangan sekat penjara yang sempit dan gelap |
Dokumentasi Gedung D
Gedung D menyimpan memorabilia lain termasuk instrumen penyiksaan. Di gedung D, banyak tersimpan tulang belulang manusia yang jumlahnya sangat banyak.
Beberapa diorama penyiksaan juga menggambarkan betapa kejamnya para pasukan Pol Pot dalam menyiksa bangsa sendiri.
Tidak heran jika rasa ngeri muncul saat berada di dalam gedung-gedung ini. Cerita penyiksaan rezim ini bisa kita lihat melalui lukisan yang dibuat oleh salah seorang korban yang selamat. Di gedung D kita bisa menyaksikan tengkorak sebagian korban pembantaian. Beberapa pengunjung dari Asia menyalakan hio untuk mereka.
Dokumentasi kekejaman pasukan pol Pot |
Penglaman yang mendebarkan sekaligus edikit menyeramkan bisa berkunjung ke The Tuol Sleng Genocide Museum.
Kalau di Indonesia, cerita dari Museum ini sangat mrip dengan kekejaman PKI yang terjadi pada tahun 1965.
Berikutnya saya akan melanjutkan cerita kunjungan ke destinasi berikutnya, lebih seram dan menegangkan.
Ngeri ngeri sedap ini Museum. Jadi pengin kesana, membuktikan isi museum Tuol Sleng. By the Way, gimana rasanya naik tuk tuk Pak Eko. Salam kenal.
ReplyDeleteMonggo Mas Budi berkunjung ke Tuol Sleng sambil kuliner dikamboja. Rasanya mirip naik becak, tapi lebih kencang dan bisa menikmati pemandangan Kota dengan nyaman.
Delete