Pengalaman Menunaikan Ibadah Sholat Jumat di Blue Mosque, Saint Petersburg, Rusia
Blue Mosque, Saint Petersburg, Rusia
Pengalaman Menunaikan Ibadah Sholat Jumat
Di depan Blue Mosque Saint Petersburg, Masjid Biru yang megah |
Saat berkunjung ke Saint Petersburg Rusia, ada 1 hari yang jatuh di hari Jumat, dan saya mesti menunaikan Ibadah Sholat Jumat yang memang wajib bagi laki laki muslim.
Saya akan menceritakan pengalaman saya menunaikan ibadah Sholat Jumat di Masjid yang melegenda di Saint Petersburg, Rusia di saat musim dingin.
Oh ya, sebelum melanjutkan cerita pengalaman menunaikan sholat jumat di Saint Petersburg Rusia, saya akan sedikit bercerita mengenai Rusia, Saint Petersburg dan Blue Mosque atau Masjid Biru yang legendaris.
Kremlin, Red Square, Kantor Putin |
Islam Agama kedua Terbesar Penganutnya di Rusia
- Komunis
- Atheis
- Dingin karena di mana mana salju
- Berwajah tanpa senyum
- Perang
- Nuklir
- Yuri gagarin
- Putin
- Beruang Putih
- Marsya and The Bear
- Boneka Matryoshka
- Pendidikan keras
- Topi Bulu
Moscow State University of Civil Engineering atau MGSU |
Terbang di atas Sain Petersburg, Pemandangan di atas Kota Saint Petersburg yang terlihat hanya salju semua |
Mendarat di Pulkovo Airport Saint Petersburg |
Berpose di The State Hermitage Museum, Museum seni terbesar kedua di dunia |
|
Blue Mosque Saint Petersburg, sama birunya dengan Masjid Sultan Ahmed di Turki yang juga dikenal dengan nama Masjid Biru karena dominasi ubin biru di sekitar dinding interiornya.
Kedua Masjid itu berada di negara muslim dengan dominan Islam yang besar, nah yang ini berada di Saint Peterburg, Rusia.
Masjid Agung Saint Petersburg atau saya menyebutnya Blue Mosque alias masjid Biru yang terletak di pusat kota dan letaknya tepat di di seberang benteng Peter & Paul, benteng pertahanan pada masa Tsar Rusia yang setelah sholat Jumat kami pergi ke sana.
Berterima kasih kepada Presiden Soekarno
Mengapa ada masjid besar di Saint Petersburg?
Masjid ini dibangun pada masa kekaisaran Rusia, sebelum komunis berkuasa dan mengubahnya menjadi Uni Soviet. Izin pendiriannya didapat dari Tsar Nicholas II. Pembangunannya didanai oleh Said Abdoul Ahad Amir Buharskiy, emir dari Bukhara. Masjid yang dirancang oleh arsitek Nikolay Vasilyev ini dapat menampung 8000 jamaah
Selama Uni Soviet berkuasa, masjid yang didirikan pada tahun 1910 itu ditutup dan dialihfungsikan menjadi gudang. Pada masa itu, hampir semua tempat ibadah dilarang digunakan. Beberapa di antaranya dijadikan kantor pemerintahan dan museum.
Pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1913, masjid ini ditutup pemerintah Soviet pada tahun 1940 dan beralih menjadi gudang peralatan medis. Hal yang sama juga terjadi pada gereja dan katedral yang tersebar di banyak tempat di Rusia saat itu.
Tahun 1956, Presiden Soekarno mengadakan kunjungan ke Saint Petersburg yang saat itu namanya Leningrad. Ia menemukan bangunan serupa masjid namun terlantar dan berdebu. Meskipun dilarang masuk, ia membandel. Memang niatnya pengin sholat. Itulah hebatnya Presiden Soekarno saat itu.
Miris melihat nasib nahas masjid tersebut, ia kemudian meminta Nikita Khrushchev pemimpin Rusia kala itu untuk memfungsikannya kembali.
Berkat kelihaian komunikasi Bung Karno membujuk pemimpin Uni Soviet waktu itu, Nikita Khrushchev, Blue Mosque dibuka kembali untuk tempat ibadah hingga sekarang.
Megahnya Blue Mosque Saint Petersburg, indahnya Masjid Biru |
Permintaannya dipenuhi sepuluh hari kemudian dan pengelolaannya diserahkan pada komunitas muslim Saint Petersburg.
Jadi peran Indonesia via Presiden Soekarno, Masjid Blue Mosque bisa difungsikan hingga saat ini dan dapat menampung hingga 8000 jamaah. Subhanallah.
Sebenarnya penuh perjuangan juga kami mencapai masjid biru ini, karena berjalan kaki diantara suhu minus 12 derajat yang menusuk kulit hingga ke tulang. Apalagi saat berhembus angin, daun telinga serasa jadi kerupuk kering yang renyah.
Sesekali kami masuk toko Buku atau toserba, sekedar menghangatkan badan, kemudian melanjutkan perjalanan lagi.
Bersama Pak Lukman, Tante Yossy, Tante Hellen dan Tante Novia, kami menembus tebalnya salju yang putih bersih meyelimuti seluruh jalanan.
Asap putih mengepul dari rongga mulut kami, setiap kami mengeluarkan sepatah dua patah kata. Tujuan kami menunaikan Sholat Jumat di Masjid Biru dan lanjut ke benteng Peter & Paul. The Peter and Paul Fortress atau Benteng Peter dan Paul adalah benteng asli St. Petersburg, Rusia, didirikan oleh Peter Agung pada tahun 1703 dan dibangun dengan desain Domenico Trezzini dari tahun 1706 hingga 1740 sebagai benteng bintang. Sekitar tahun 1700-an dan awal 1920-an, penjara itu berfungsi sebagai penjara bagi para penjahat politik. Kemudian The Peter and Paul Fortress difungsikan sebagai museum sejak 1924. Kami membaca betapa indahnya museum benteng ini, sehingga kami sangat penasaran untuk berkunjung. Alhamdulilah akan terkabul, sholat Jumat dulu ya.
Blue Mosque Saint Petersburg, indahnya Masjid Biru |
Pukul 12.08. kami tiba di halaman Masjid Biru. Saya menyempatkan diri berfoto foto sejenak mengabadikan indahnya ornamen berwarna dasar biru yang sangat indah.
Arsitektur Blue Mosque Saint Petersburg, indahnya Masjid Biru |
Saya dan Pak Lukman memasuki masjid yang sedang direnovasi saat kami memasuki area masjid.
Tante Novia, memasuki lantai 2 masjid dan Tante Hellen dan Yossy mencaroi tempat yang hangat di bangunan kantor seberang Masjid.
Tempat Wudhu ada di sebelah kanan Masjid dan airnya sangat dingin, saya sampai menggigil kedinginan. Kami dipersilahkan dengan ramah oleh jamaah lain untuk memasuki tempat wudhu.
Saat memasuki Masjid pun, kami dipersilahkan dengan ramah oleh jamaah lain. Ini kali pertama saya menunaikan Sholat Jumat di luar Indonesia, eh iya, satu lagi di Madinah dan Mekah. Jadi ini yang ketiga kalinya. Eits, lupa, satu lagi di Malaysia dan Kamboja, cuma bedanya sebagian besar negara negara itu dominan Muslim.
Kami memasuki Masjid dan Sholat Jumat belum dimulai. Saya memilih duduk di bagian tengah, supaya bisa mengabadikan indahnya kubah Masjid Biru.
Jamaah belum terlalu penuh saat saya memasuki masjid. Kami hanya bisa ngobrol sendiri sambil mengamati jamaah lain. Hanya kami yang mengenakan pakaian Jumatan yang berbeda, menurut kami sih.
Ornament Kaligrafi Blue Mosque Saint Petersburg, indahnya Masjid Biru |
Ornament Kaligrafi Blue Mosque Saint Petersburg, indahnya Masjid Biru |
Sekitar pukul 14.00. sholat Jumat dimulai. Setelah sholat Jumat, kami pun bergegas untuk berkumpul kembali dengan janjian di halaman masjid.
Blue Mosque Saint Petersburg, Masjid Biru dari kejauhan |
Di halaman Masjid Biru, kami menyaksikan para dermawan yang membagikan makanan dan berbagai buah buahan. Tahukan anda bahwa mereka membagi sedekah ini tidak hanya beberapa bungkus, tetapi mereka menggunakan mobil Pick Up yang penuh isinya dengan kotak makanan dan buah buahan. Subhanallah.
Sekali lagi, maafkan kami ya Allah, yang selalu salah menilai Rusia karena ketidaktahuan kami. Ternyata banyak saudara saudara muslim kami disini yang berhati dan bertingkah laku baik, bahkan sangat baik.
Sayangnya, saya tidak mengabadikan moment ini.
Blue Mosque Saint Petersburg, setelah selesai Sholat Jumat di Masjid Biru |
Kami bertemu dengan teman teman pas di gerbang masuk dan masjid biru dan bergerak menuju ke Benteng Peter and Fortress. Tapi sebelumnya kami akan makan siang terlebih dahulu.
Sungai Neva yang membeku dan The Peter and Paul Fortress di belakang kami. |
Sungai Neva yang membeku berlatarbelakang Jembatan Saint Petersburg dan The Peter and Paul Fortress ada di sebelah kanan. |
Demikian pengalaman saya menunaikan ibadah Sholat Jumat, di negeri Beruang merah yaitu Rusia.
Masih ada point point yang belum terjawab. Ingatkan ya....
Paul and Peter Fortress |
Sampai bertemu di Paul and Peter Fortress.
Paul and Peter Fortress, museum yang lengkap |
Paul and Peter Fortress, museum yang lengkap (abaikan perut gendut) |
Rusia, dimana yang selalu terbayang lebih dulu adalah komunisnya. Padahal kita pun tetap bisa menemukan jejak dan nilai-nilai Islam disana. Terima kasih sudah berbagi.
ReplyDeleteIya Bu, terkdang kita menjudge terlebih dahulu apa yang kita tidak tahu. Setelah melihat sendiri, kita malah terkagum kagum. Pelajaran untuk saya, memang harus melihat sendiri untuk mengetahui kebenaran berita, jangan lagi katanya. Terima kasih Bu.
DeleteMantap. Pak Eko. Berkesempatan. keliling dunia. Wah, pengaruh Bung Karno luar biasa. Masjad yang sudah tertimbun debu bisa fifungsikan kembali. selamat pagi, Pak Eko. Salam dan doa sehat selalu.
ReplyDeleteSiap Bu Nur, Alhamdulillah bisa sholat di masjid yang berkat gagasan Bung Karno bisa diaktifkan kembali. yang mengagumkan, bangunan bangunan di Rusia dibangun dengan konstruksi yang kokoh dan memang untuk jangka panjang. Bangunan bangunan bersejarah di Rusia yang kami kunjungi rata rata dibangun di tahun 1800 an dan tetap berdiri tegak dan kuat. Selamat beraktifitas dan salam sehat Bu.
DeleteMasya Allah cakep banget, Pak Eko. Adalah kebahagiaan tersendiri ditambah kesejukan hati setelah singgah di sana. Aku mau nyusul ah.
ReplyDeleteHehehe
Salam Pak Eko
Terima kasih Mas Ozy, Alhamdulillah bisa bertemu saudara muslim di nun jauh disana dan berkesempatan sholat di Masjid yang megah. Siap Mas Ozy dan semoga segera terlaksana ke Masjid Biru Saint Petersburg. Selamat beraktifitas dan semoga senantiasa sehat. Salam Mas Ozy.
DeletePak Eko, anaknya keren bangeeeeed, bisa kuliah di salah satu universitas di Moskow karena beasiswa ya. Btw itu masjidnya mengingatkan kita akan Blue Mosque di Turki. Keindahan masjid2 membuat kita semakin wow dan bersyukur kepada-Nya ya pak. Pemandangan alam di Rusia, tampak terlalu indah. Senangnya ya kalau anak bisa sukses seperti ini.
ReplyDeleteIya Bu, kebetulan anak saya dapat beasiswa belajar di Moscow, Rusia cuma sekarang sudah 2 tahun belum bisa pulang karena Pandemi dan kamipun belum bisa kesana juga. Masjid biru sepertinya ada 3, di Iram, Turki dan Leningrad - Saint Petersburg ini. Memang tidak terlalu besar tetapi detail pekerjaannya bagus sekali. Kualitas dan presisi yang diutamakan. Pemandangan di Rusia saat Winter bagus dan saat spring juga sangat bagus Bu. Saya suka dengan bangunan dan penataannya yang sangat detail dan rapi. Selamat beraktifitas dan semoga senantiasa sehat Bu Nurul. Salam.
DeleteSuami saya yg pernah ke masjid st Petersburg ini mas, pas mertua msh JD diplomat di Bulgaria, pak suami sering road trip ama temen2nya. Aku udh lama masukin rusia dlm bucket list, insya Allah kalo pandemi selesai, didatangin .
ReplyDeleteTapi kalo denger Rusia aku lgs kepikiran Ama winter dengan salju lebat :D . Krn aku suka bangettttt Ama winter apalagi dengan salju tebel gitu. Makin minus suhu, aku makin seneng. Makanya tiap liburan ke Eropa, ATO Asia timur, aku pasti pilih waktu winter :D.
Sukaaa Ama arsitektur mesjid nya. Duuuh wrna biru dan ukirannya baguuus banget :D
Betul Mbak Fanny, saya juga suka dengan salju, tapi kalau sudah badai dan minus dibawah 20, sudah nggak tahan. Mending minum kopi hangat. Wah, suami sering jalan jalan ya dan sudah mampir ke Blue Mosque Saint Petersburg, dan keluarga di Bulgaria, keren itu Mbak. Negara Negara yang memiliki citarasa arsitektur bangunan yang tinggi. Semoga apa yang sudah tertulis di Bucket List segera terlaksana ya Mbak Fanny. Selamat beraktifitas, salam sehat.
DeleteWah cakep banget mas udah bisa main sampai sana, pasti bakal jadi pengalaman yang gak terlupakan.
ReplyDeleteFoto2nya juga bagus2 mas.
Terima kasih Mas Hans, kebetulan bisa berkunjung ke sana karena memang awalnya pengin nyoba minus 20 derajatnya Rusia, dan akhirnya memang kedinginan he..he..he.... Selamat beraktifitas dan salam sehat.
Delete