Serba Serbi Diabetes Yang Anda Sebaiknya Ketahui
Serba Serbi Diabetes
Pertama kali saya menyadari dan divonis diabetes adalah pada usia 36 tahun atau pada tahun 2008. Saya pada saat usia 36 tahun, dideteksi mengidap penyakit Diabetes, artinya sudah ada bagian dari organ tubuh yang mulai terganggu fungsinya, yaitu pankreas sehingga tidak mampu memproduksi insulin dan kurang sensitif terhadap insulin.
Diabetes atau kencing manis sudah saya sampaikan di artikel sebelumnya.
Berteman dengan Diabetes Melitus, Saran dan Nasehat
Kembali saya membaca artikel yang terkait dengan Diabetes di Kompas. Saya yang senang membaca dan mengumpulkan artikel mengenai diabetes sangat tertarik dengan artikel ini.
Berbagai macam obat yang sudah saya minum dan berbagai ramuan herbal juga sudah saya telan, tetap saja masih memerlukan obat kimia dan saat ini saya menggunakan insulin dengan 2 tipe.
Ya, saya pengguna Novorapid Flexpen dan Levemir flependan. Kadang jika Levemir tidak tersedia saya menggunakan Lantus Solostar. Insulin glargine.
Apa yang Anda Ketahui Tentang Diabetes?
Artikel di Everyday Health menyebut, tahun 1552 SM, seorang dokter Mesir, Hesy Ra, mendokumentasikan sering buang air kecil sebagai gejala misterius yang menyebabkan seseorang menjadi kurus. Urine orang itu cenderung dikerubungi semut. Selanjutnya, pada 150 M, dokter Yunani, Arateus, menyebut diabetes sebagai ”melelehnya daging dan anggota badan menjadi urine”.
Sebutan diabetes yang berarti ’menyedot’ baru disematkan beberapa abad kemudian. Pada 1675 ditambahkan kata mellitus yang berarti ’madu’ karena adanya rasa manis pada urine.
Selama Perang Perancis-Prusia awal 1870-an, dokter Perancis, Apollinaire Bouchardat, mencatat perbaikan pada gejala pasien diabetes akibat penjatahan makanan terkait perang. Karena itu, ia mengembangkan diet untuk pengobatan diabetes dan populer hingga awal 1900-an, yang dikenal sebagai diet lapar, pengobatan dengan gandum, dan terapi kentang.
Tata laksana diabetes seperti yang kini diterapkan diawali saat Elliott P Joslin menerbitkan buku The Treatment of Diabetes Mellitus tahun 1916. Dalam bukunya, pendiri Joslin Diabetes Center, lembaga perawatan dan penelitian diabetes terkemuka di Amerika Serikat (AS), itu memaparkan bahwa diet puasa dikombinasikan dengan olahraga teratur dapat secara signifikan mengurangi risiko kematian pada pasien diabetes.
Apa yang anda Ketahui Tentang Insulin?
Insulin yang saya suntikkan ke dalam tubuh untuk membantu metabolisme mengendalikan Kadar gula tubuh. |
Pengertian Novorapid Flexpen, Novorapid mengandung insulin, digunakan untuk mengurangi tingkat gula darah tinggi pada orang dewasa, remaja dan anak-anak berusia 10 tahun ke atas dengan diabetes mellitus (kencing manis). Novorapid digunakan untuk memasukkan insulin guna membantu memperbaiki produksi insulin yang dihasilkan tubuh dengan cepat, dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh. Novorapid akan mulai untuk menurunkan gula darah 10-20 menit setelah menyuntikkannya ke dalam tubuh, efek maksimum terjadi antara 1 dan 4 jam setelah injeksi, dan efeknya bertahan hingga 24 jam.
Novorapid saya suntikkan setiap kali saya akan mengkonsumsi makanan terutama dengan kandungan gula tinggi, seperti Nasi, kentang, jagung, Buah dengan kandungan gula tinggi.
Saya biasanya menyuntikkan Novorapid 3 kali sehari, dan disuntikkan sebelum menyantap makanan 10 - 20 menit sebelumnya.
Kegunaan Novorapid, Novorapid digunakan untuk memasukkan insulin guna membantu memperbaiki produk insulin yang dihasilkan tubuh dengan cepat dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh.
Dosis dan Cara penggunaan Novorapid, Novorapid termasuk dalam golongan obat keras, penggunaanny harus berdasarkan rekomendasi dokter. Dosis individual Subkutan. Dosis umum: 0,5-1 Unit/kgBB setiap hari dalam kombinasi dengan insulin kerja menengah atau jangka panjang. Infus IV: 0,05-1 U / mL.
Cara Penyimpanan, Simpan pada suhu 2-8 derajat Celcius.
Efek Samping Novorapid, Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Novorapid adalah Hipoglikemia (Penurunan glukosa dalam darah) dan Reaksi anafilaksi (suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian).
Overdosis, Penggunaan Novorapid yang melebihi dosis dapat menyebabkan hipoglikemia berat.
Kontraindikasi, Hindari pemberian pada pasien dengan kondisi anak umur dibawah 6-9 tahun, memiliki masalah dengan ginjal atau hati, atau dengan adrenal, hipofisis atau kelenjar tiroid dan mengubah pola diet secara tiba-tiba.
Kriteria Novorapid,
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Insulin
- Kandungan: Insulin aspart
- Bentuk: cairan injeksi
- Satuan Penjualan: Cartridge
- Kemasan: Box, 5 Cartridge @ 3 mL in Prefilled pen (Flexpen)
- Farmasi: Novo Nordisk Indonesia
- Harga: Rp 120.000 - Rp 235.000 / pen.
- Hipoglikemia
- Reaksi di area injeksi
- Reaksi anafilaksis (alergi berat)
- Produk antidiabetes oral, MAOI, β-blocker, ACE inhibitor, salisilat, steroid anabolik dan sulfonamid dapat mengurangi kebutuhan insulin.
- Kontrasepsi oral, tiazid, glukokortikoid, hormon tiroid, simpatomimetik, hormon pertumbuhan dan danazol dapat meningkatkan kebutuhan insulin.
- Agen β-bloker dapat menutupi gejala hipoglikemia.
- Octreotide / lanreotide dapat meningkatkan atau menurunkan kebutuhan insulin.
- Alkohol dapat mengintensifkan atau mengurangi efek hipoglikemik insulin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Levemir Flexpen ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Perhatian Menyusui, Tidak diketahui apakah Levemir Flexpen terserap ke dalam ASI. Wanita menyusui mungkin memerlukan penyesuaian dosis insulin. Tetap konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Levemir Flexpen,
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Insulin
- Kandungan: Insulin detemir 100 IU/mL
- Bentuk: Injeksi
- Satuan Penjualan: Pen
- Kemasan: Box, 5 Cartridge @ 3 mL in Prefilled Pen
- Farmasi: PT. Novo Nordisk Production Sas.
- Harga: Rp. 170.000 - Rp. 300.000/ Pcs
Berikutnya jika levemir tidak tersedia ada yang sama bahan aktif dengan levemir.
Mengenai aplikasi insulin, baik Novorapid maupun Levemir, akan saya sampaikan di artikel berikutnya.
Federasi Diabetes Internasional (IDF) tahun 2019 menyebut, 463 juta penduduk dunia usia 20-79 tahun mengidap diabetes. Prevalensinya hampir seimbang pada perempuan (9 persen) dan laki-laki (9,65 persen). China, India, dan AS menempati urutan tiga teratas dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia. Sementara Indonesia berada di peringkat ketujuh dengan 10,7 juta pengidap.
Diperkirakan, tahun 2030, jumlah pengidap diabetes menjadi 578 juta orang. Seiring peningkatan usia harapan hidup, pada 2045, jumlahnya akan menjadi sekitar 700 juta orang.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, berdasarkan pemeriksaan gula darah, prevalensi diabetes di Indonesia 8,5 persen pada penduduk usia sama atau lebih dari 15 tahun. Angka ini meningkat dari hasil Riskesdas 2013 yang sebesar 6,9 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi terjadi peningkatan jumlah pengidap diabetes di Indonesia dari 8,4 juta orang pada 2000 menjadi sekitar 21,3 juta orang pada 2030.
Prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan di negara-negara berpenghasilan tinggi.
WHO juga mencatat, prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan di negara-negara berpenghasilan tinggi. Sepanjang 2000-2016, terjadi peningkatan 5 persen kematian dini akibat diabetes. Pada 2019, diperkirakan ada 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes.
Diabetes merupakan penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah. Pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, menjaga berat badan normal, dan tidak merokok bisa mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2.
Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) dalam Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015 menyebut, masih ada sekitar 50 persen penyandang diabetes belum terdiagnosis di Indonesia. Dari yang telah terdiagnosis pun, baru sepertiga yang kadar gula darahnya terkontrol secara baik.
Penderita Diabetes Tidak Sadar Bahwa Dia Mengidap Diabetes
Namun, rasa lapar dan haus terus-menerus seharusnya menjadi alarm kondisi tubuh yang tidak wajar. Lama-kelamaan, pengidap akan mudah lelah, mudah terganggu, sering buang air kecil, ada keton dalam urine, mudah mengalami infeksi, luka lambat sembuh, serta penglihatan kabur.
Apa yang Anda Ketahui Tentang Tipe Tipe Diabetes?
Menurut laman Mayo Clinic, ada tiga tipe diabetes, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Secara umum, diabetes terjadi ketika tubuh kekurangan insulin atau gagal merespons insulin yang ada. Insulin diperlukan untuk mengubah glukosa atau gula darah menjadi energi yang diperlukan otak serta sel-sel untuk membentuk otot dan jaringan tubuh. Saat jumlah glukosa dalam darah menurun, sekresi insulin dari pankreas berhenti.
Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti. Diduga disebabkan oleh kombinasi kerentanan genetik dan faktor lingkungan. Yang pasti, pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil hormon insulin di pankreas. Tanpa insulin, gula darah akan menumpuk dalam darah dan menimbulkan gangguan kesehatan. Diabetes tipe ini bisa terjadi kapan saja, tetapi biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau remaja.
Pada pradiabetes (kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes) dan diabetes tipe 2, sel-sel tubuh resisten alias tidak merespons aksi insulin. Pada gilirannya, pankreas tidak mampu lagi memproduksi lebih banyak insulin untuk mengatasi resistensi. Akibatnya, terjadi penumpukan glukosa di aliran darah.
Meski diyakini bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan, kegemukan sangat terkait dengan terjadinya diabetes tipe 2, walau tidak semua pengidap diabetes kelebihan berat badan. Tipe ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun. Dengan perubahan gaya hidup dan pola makan, diabetes tipe 2 kini muncul pada usia lebih muda. Pada Diabetes mellitus tipe 2, resistensi insulin dan atau defek sekresi Insulin. Serta beberapa penyakit penyerta yang menyebabkan Diabtes melitus seperti Penyakit dari Pankreas eksokrin - Pankreatitis, Endokrinopati, Acromegaly, Cushing Syndrome, Induksi obat atau zat kimia dan lain lain penyebab Diabetes melitus tipe 2.
Adapun diabetes gestasional disebabkan oleh hormon yang diproduksi plasenta untuk mempertahankan kehamilan. Hormon-hormon ini membuat sel tubuh lebih resisten terhadap insulin. Umumnya pankreas merespons dengan memproduksi insulin lebih banyak. Namun, terkadang pankreas tidak mampu mengatasi. Akibatnya, terlalu sedikit glukosa yang diubah menjadi energi atau masuk ke dalam sel. Sebagian besar tertinggal di dalam darah.
Faktor risiko diabetes tipe 1, antara lain, adalah sejarah keluarga, faktor lingkungan, geografi (Finlandia dan Swedia memiliki jumlah kasus diabetes lebih tinggi), dan sistem kekebalan tubuh menyerang sel pankreas (autoantibodi).
Pada diabetes tipe 2, selain riwayat keluarga, juga ada pengaruh kegemukan, kurang aktif, ras atau etnis (kulit berwarna lebih berisiko terkena diabetes), usia, sindrom ovarium polikistik pada perempuan, tekanan darah tinggi (lebih dari 140/90 mmHg), serta kadar kolesterol dan trigliserida tidak normal. Hal serupa menjadi faktor risiko diabetes gestasional.
Akhir-akhir ini banyak juga dibahas mengenai peran sel α pancreas, amilin dan sebagainya. Resistensi insulin adalah keadaan dimana insulin tidak dapat bekerja optimal pada sel-sel targetnya seperti sel otot, sel lemak dan sel hepar. Keadaan resisten terhadap efek insulin menyebabkan sel β pancreas mensekresi insulin dalam kuantitas yang lebih besar untuk mempertahankan homeostasis glukosa darah, sehingga terjadi hiperinsulinemia kompensatoir untuk mempertahankan keadaan euglikemia. Pada fase tertentu dari perjalanan penyakit DM tipe 2, kadar glukosa darah mulai meningkat walaupun dikompensasi dengan hiperinsulinemia; disamping itu juga terjadi peningkatan asam lemak bebas dalam darah.
Keadaan glukotoksistas dan lipotoksisitas akibat kekurangan insulin relatif (walaupun telah dikompensasi dengan hiperinsulinemia) mengakibatkan sel β pancreas mengalami disfungsi dan terjadilah gangguan metabolisme glukosa berupa Glukosa Puasa Terganggu, Gangguan Toleransi Glukosa dan akhirnya DM tipe 2.
Pada DM tipe 2 ada peran sel α pancreas yang menghasilkan glukagon. Glukagon berperan pada produksi glukosa di hepar pada keadaan puasa.
Pengetahuan mengenai patofisiologi DM tipe 2 masih terus berkembang, masih banyak hal yang belum terungkap. Hal ini membawa dampak pada pengobatan DM tipe 2 yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga para ahli masih bersikap hati-hati dalam membuat panduan pengobatan.
Tahukah Anda Diabetes Merusak Organ Tubuh?
Seiring waktu, kadar glukosa darah yang tinggi merusak organ tubuh. Semakin lama seseorang menderita diabetes dan semakin tidak terkontrol gula darah, akan semakin tinggi risiko komplikasi. Kemungkinan efek jangka panjang meliputi kerusakan pada pembuluh darah besar (makrovaskular) dan pembuluh darah halus (mikrovaskular), yang dapat menyebabkan gangguan jantung, stroke, kerusakan ginjal, mata (kebutaan), gusi, kaki, dan saraf.
Penumpukan gula darah dapat melukai dinding pembuluh darah kapiler yang memelihara saraf, terutama di kaki. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf (neuropati) dengan gejala kesemutan, mati rasa, serta sensasi terbakar atau nyeri yang dimulai dari ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas.
Neuropati Dapat Meyebabkan Kerusakan Anggota Tubuh
Jika tidak diobati, indera perasa pada anggota tubuh bisa tak berfungsi. Kerusakan saraf di kaki atau buruknya aliran darah ke kaki meningkatkan risiko berbagai komplikasi gangguan kaki. Jika tidak diobati, luka dan lecet dapat menyebabkan infeksi serius, yang mungkin memerlukan amputasi.
Kerusakan saraf terkait pencernaan menyebabkan mual, muntah, diare, atau sembelit. Bagi laki-laki, neuropati dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Diabetes juga membuat pengidap rentan mengalami masalah kulit, termasuk infeksi bakteri dan jamur, gangguan pendengaran, alzheimer, serta depresi.
Pada diabetes gestasional, bisa terjadi pertumbuhan berlebih pada janin sehingga bayi terlahir besar. Setelah lahir, bayi terancam mengalami gula darah rendah karena produksi insulinnya tinggi. Diabetes gestasional yang tidak diobati bisa menyebabkan kematian bayi sebelum atau segera setelah lahir.
Pada ibu hamil, diabetes gestasional bisa menyebabkan preeklamsia. Kondisi itu ditandai dengan tekanan darah tinggi, ada protein dalam urine, serta pembengkakan pada tungkai dan kaki.
Selain adanya gejala, menurut Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015, diagnosis diabetes ditegakkan dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal delapan jam. Bisa juga dengan pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl dua jam setelah tes toleransi glukosa oral (TTGO) dengan pemberian glukosa 75 gram atau pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik. Selain itu, bisa lewat pemeriksaan HbA1c ≥6,5 persen menggunakan metode yang terstandardisasi oleh National Glycohemoglobin Standardization Program (NGSP).
Apa itu Pengukuran HbA1c?
HbA1c adalah pengukuran berapa banyak glukosa melekat pada sel darah merah (hemoglobin A1c) selama periode tiga bulan. Disarankan untuk mengukur kadar HbA1c setidaknya sekali per tahun. Bagi yang berisiko tinggi atau penderita diabetes sebaiknya setiap 3-6 bulan.
Bagi penderita diabetes, pengukuran HbA1c ataupun pemantauan glukosa darah penting untuk menilai manajemen kontrol gula darah. Target HbA1c bagi kebanyakan penderita diabetes tidak lebih dari 53 mmol/mol atau 7 persen. Namun, kisaran yang direkomendasikan dapat bervariasi, tergantung pada kondisi penderita, misalnya anak-anak, orang lanjut usia, perempuan hamil, atau jenis diabetes dan pengelolaannya.
Diabetes tipe 1 dan 2 tidak bisa sembuh, hanya bisa dikontrol. Karena itu, penting dilakukan perubahan gaya hidup, pola makan, dan perawatan medis ketat untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal.
Konsensus ini menyatakan bahwa kadar A1C ≥ 7% harus dianggap sebagai alarm untuk memulai atau mengubah terapi dengan gol A1C < 7%. Para ahli juga menyadari bahwa gol ini mungkin tidak tepat atau tidak praktis untuk pasien tertentu, dan penilaian klinik dengan mempertimbangkan potensi keuntungan dan kerugian dari regimen yang lebih intensif perlu diaplikasikan pada setiap pasien. Faktor-faktor seperti harapan hidup, risiko hipoglikemia dan adanya CVD perlu menjadi pertimbangan pada setiap pasien sebelum memberikan regimen terapi yang lebih intensif.
Pengelolaan diabetes memerlukan peran serta dokter, perawat, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lain. Pasien dan keluarga juga berperan penting sehingga perlu mendapatkan edukasi mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit, dan penatalaksanaannya. Pemahaman yang baik akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan keluarga dalam upaya penatalaksanaan diabetes agar mencapai hasil yang baik.
Sementara itu, pradiabetes dan diabetes gestasional masih bisa disembuhkan. Tentu saja dengan tindakan yang tepat untuk mencegah perkembangan diabetes. Diabetes gestasional terjadi selama kehamilan dan bisa sembuh setelah bayi dilahirkan.
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Namun, gaya hidup sehat membantu mencegah atau mengobati pradiabetes, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Gaya hidup sehat, antara lain, mencakup pola makan sehat dengan mengurangi lemak, kalori, dan sebaliknya, makan makanan tinggi serat berupa buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per hari, lima kali seminggu, dengan aktivitas aerobik sedang. Olahraga yang bisa dipilih adalah berenang, jalan kaki, bersepeda, senam, atau yang lain.
Adakah Korelasi Antara Berat Badan dan Diabetes?
Jika kelebihan berat badan, penurunan 7 persen dari berat badan semula dapat mengurangi risiko diabetes.
Jika kelebihan berat badan, penurunan 7 persen dari berat badan semula dapat mengurangi risiko diabetes. Hal ini juga membuat jantung lebih sehat dan lebih berenergi. Keuntungan lain, meningkatkan penampilan serta kepercayaan diri.
Kontrol Berat badan, sangat penting untuk mengontrol Kadar Gula dalam tubuh |
Saya berusahan untuk olah raga 7 kali seminggu dengan membakar kalori sekitar 400 - 600 kalori, itupun masih kesulitan mengendalikan berat badan.
Olah Raga rutin, membantu mengontrol Kadar Gula darah |
Berjalan kaki cepat, mirip jogging sekitar 5 - 7 km per hari, itulah yang saya lukakan saat ini.
Mengkonsumsi buah di pagi hari, makanan berkarbohidrat di siang hari dan makanan non karbohidrat di malam hari.
Semoga konsisten dan mampu menurunkan berat badan. Amin.
Apa Manfaat Konsumsi Teh dan Kopi Bagi Penderita Diabetes?
Tim melacak kesehatan 4.923 pengidap diabetes tipe 2, yakni 2.790 laki-laki dan 2.133 perempuan, dengan usia rata-rata 66 tahun selama lima tahun lebih. Para pasien itu terdaftar di Fukuoka Diabetes Registry, sebuah studi prospektif multisenter yang melihat efek obat dan gaya hidup pada umur pasien diabetes tipe 2. Selama penelitian, 309 peserta meninggal.
Menikmati Kopi dari Biji roasted yang diguling langsung dan non Sugar semoga bermanfaat untuk pendrita diabetes. |
Para peserta mengisi kuesioner makanan dan minuman, antara lain mencakup pertanyaan berapa banyak teh hijau dan kopi yang diminum setiap hari. Mereka juga memberikan informasi tentang gaya hidup yang dijalani, seperti olahraga teratur, merokok, konsumsi alkohol, dan jam tidur malam. Dilakukan pula pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, serta pengambilan sampel darah dan urine untuk memeriksa potensi faktor risiko yang mendasari.
Hasil pengamatan menunjukkan, minum hingga satu cangkir teh hijau setiap hari bisa menurunkan risiko kematian 15 persen, minum 2-3 cangkir menurunkan risiko kematian 27 persen. Sementara empat cangkir atau lebih dikaitkan dengan penurunan tingkat kematian sebesar 40 persen.
Minum Teh Sangat bermanfaat untuk penderita Diabetes |
Terkait kopi, minum satu cangkir per hari mampu menurunkan risiko kematian 19 persen, sedangkan dua cangkir atau lebih menurunkan risiko hingga 41 persen. Pada mereka yang minum teh hijau sekaligus kopi setiap hari, risiko kematian lebih rendah lagi. Disebutkan bahwa minum empat cangkir teh hijau atau lebih ditambah dua cangkir kopi atau lebih per hari menurunkan risiko kematian hingga 63 persen.
Biologi di balik pengamatan ini belum sepenuhnya dipahami. Yang jelas, teh hijau mengandung sejumlah senyawa antioksidan dan antiinflamasi, termasuk fenol dan teanin. Adapun kopi mengandung banyak komponen bioaktif, termasuk fenol. Kafein, meski memiliki potensi bahaya pada sistem peredaran darah, di sisi lain bisa mengubah produksi dan sensitivitas insulin.
Jadi, selain rajin berolahraga dan makan makanan sehat, ternyata minum teh hijau serta kopi, tentu saja tanpa gula, bisa membantu menurunkan risiko kematian pengidap diabetes.
Apa saja Obat untuk Penderita Diabetes?
- Dengan Latihan atau exercise
- Diet
- Retriksi Alkohol atau Rokok
- Ultrashort acting
- Short acting
- Intermediate acting
- Long Acting
- Preemixed
- Sulfonil Urea\Glinid
- Biguanid
- Alfa glukosidae inhibitor
Apakah Perlu Kontrol Rutin Untuk Penderita Diabetes?
- Pengendalian kadar glukosa darah sepanjang waktu pada rentang acceptable
- Menghindarkan gejala DM
- Meminimalkan dan mencegah komplikasi ke bagian tubuh atau memicu penyakit yang lain
- Menghindarkan hipoglikemia
- Hipertensi
- Retinopati
- gangreen
- Infeksi
- Infark Jantung
- Stroke
- Nefropati
- Neuropati otonom perifer
- Hipoglikemia
- Ketoasidosis
- Hiperglikemia Hiperosmolar
- Ambilan glukosa
- Sinstesis Glikogen
- Lipogenesis
- Ambilan Glukosa
- Sintesis Glikogen
- Ambilan Asam Amino
- Sintesis Protein
- Ambilan Glukosa
- Sistesis Lipid
- Ambilan Trigliserida
Bagaimana Pola Makan Untuk Penderita Diabetes?
Sudah mulai mengurangi kuliner yang berlebihan, mungkin sekedar mencicipi bolehlah. |
Menikmati makanan dengan banyak sayur dan buah sangat disarankan untuk penderita Diabetes |
0 Response to "Serba Serbi Diabetes Yang Anda Sebaiknya Ketahui "
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.