Nama Latin - Latin Name : Sesuai daftar tulisan
Family : Sesuai daftar tulisan
Origin - Daerah Asal : Hampir dari seluruh dunia ada
Letak Landscape : Tanaman Pot
Tipe Tanaman Hias : Tanaman Hias Bunga
Propagasi perbanyakan : Anakan,Stolon
Media Tanam : Epifit,cacahan pakis, humus
Perlakuan khusus : Pengaturan media dan penyiraman
Kingdom : Plantae
Class : Magnoliopsida
Order : Caryophyllales
Family : Nepenthaceae Dumorf (1829)
Genus : Nephentes L (1753)
Species : Hampir sekitar 135 spesies tersebar di Indonesia, India, Papua, Philipina, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja dan Malaysia. Sekitar Asia Tenggara.
Sinonim Genus
Anurosperma Hallier
Bandura Adans
Phyllamphora Lour
|
Nephentes Kantong Semar, Tanaman Pemakan Serangga
|
Nephentes yang dijuluki mirip tokoh pewayangan Jawa yang memiliki postur tumbuh tambun dan besar, pendek dan bijaksana.
Saat saya menjelajah hutan hutan Kalimantan, tanaman Nephentes banyak tumbuh di daerah kritis dan hutan kerangas, sebagian juga tumbuh di lahan lahan gambut.
Tersebar dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantann Selatan dan Kalimantan Tengah serta Utara. Di daerah Sumatera juga merupakan endemik beberapa jenis kantong Semar. Indonesia merupakan surga bagi kantong semar dan harus tetap dilestarikan karena hampir semua species Naphentes masuk dalam daftar CITES Convention on International Trade in Endangered Species of Wild FLora and Fauna sebagai tanaman yang rentan mengalami kepunahan.
|
Nephentes, Tanaman Karnivora Pemakan Serangga
|
Saat hanya sebagai tumbuhan liar, Nephentes dipandang sebelah mata dan tumbuh dengan aman dan nyaman di hutan belantara. Kalaupun Nephentes dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional pemanfaatannya sangant amat bijaksana. Batang Nephentes digunakan sebagai tali pengikat, sangkar burung dan pagar. Akar dan cairan kantung dipakai sebagai obat. Kantongnya digunakan sebagai bungkus makanan seperti lemang ataupun ketupat.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15–20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya misalnya serangga, pacet, anak kodok yang masuk ke dalam. Kantong ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak tersedia pada habitat tumbuh
Tanaman Nephentes sesungguhnya sangat mudah tumbuh dan mampu tumbuh di berbagai jenis lahan, mulai dari tanah dan area yang gersang dan kering, tanah terbuka atau terlindungi dan ternaungi yang sangat miskin hara dan memiliki kelelbabab yang sangat tinggi.
|
Nephentes, Kantong Semar, Tanaman Karnivora
|
Beberapa Nephentes hidup sebagai epifit alias menempel di pohon dan terestrial atau tumbuh di permukaan tanah seperti tanah gambut, pasir, tanah kapur selah bebatuan, serasah, daun dan tanah gunung).
Dari pH yang tinggi hingga pH rendah tanah asam dari berbagai jenis tanah dan tumbuh di kawasan daerah dengan ketinggian 1 m hingga 3000 m di atas permukaan laut.
Kemampuan tumbuh Nephentes ini karena memiliki kantung atau kantong yang merupakan bentuk modifikasi dari daun yang berguna untuk menangkap serangga yang dijadikan sebagai makanan agar bertahan hidup.
|
Nephentes, Kantong Semar, Tanaman Pemakan Serangga
|
Banyak julukan atau nama yang diberikan kepada Nephentes dan memang diberi nama sesuai imaginasi dari masing masing pemberi nama seperti
- Periuk Monyet julukan dari Riau
- Kantung Beruk juluka dari Jambi
- Ketakung nama dari Bangka
- Ketupat napu atau Telep Ujung nama dari Kalimantan Tengah
- Selo bengongong nama dari Kalimantan Timur
- Kantong Qodah nama dari Sumatera Barat
- Sorok Raja Mantri nama dari Jawa Barat karena memang tempat menyimpan uang raja raja atau bangsawan karena konon kanotng semar bisa membawa rejeki
Selanjutnya dijuluki Kantong Rejeki karena Nephentes juga mendatangkan rejeki kalau dijual dan diperdagangkan.
Nephentes juga dijuluki Periuk Hantu karena daun kantongnya mampu memangsa serangga yang terjebak masuk ke dalam kantong.
|
Sarracenia, Tanaman Pemakan Serangga, Tanaman Karnivora |
Sarracenia adalah tanaman buas alias Karnivora yang berkantong dari Amerika Selatan. Tanaman pemakan serangga ini mampu hidup di dua musim dan tumbuh di daerah yang berdekatan dengan pantai.
Tumbuh di daerah dengan suhu hangat hingga sedang dan tipikal Sarracenia adalah memerlukan musim dingin dan musim panas untuk kelangsunga hidupnya meskipun ada juga yang hidup di daerah pegunungan.
|
Sarraceni, tanaman pemakan serangga yang indah
|
Selain itu Sarracenia juga ada yang hidup di daerah rawa rawa yang basah dan lembab. Tanaman Sarracenia memang menyukai daerah lembab yang mengandung bahan organik dan humus yang tinggi.
Sarracenia adalah tanaman tahunan herba yang tumbuh dari rimpang bawah tanah, dengan banyak daun berbentuk tabung yang memancar keluar dari titik tumbuh, dan kemudian berputar ke atas dengan bukaan perangkap menghadap ke tengah mahkota. Perangkap adalah tabung vertikal dengan 'hood' (operculum) memanjang di atas pintu masuknya; dan di bawahnya bagian atas tabung biasanya memiliki bibir yang menggulung (peristom) yang mengeluarkan nektar dan aroma. Tudung itu sendiri sering menghasilkan nektar juga, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Bagian dalam tabung pitcher, tergantung pada spesiesnya, dapat dibagi menjadi tiga hingga lima zona yang dapat dibedakan: zona 1 adalah operculum (atau tudung), zona 2 adalah peristom dan sisa pintu masuk perangkap, sedangkan zona 3 dan 4 ( yang pada beberapa spesies digabungkan) dan 5 (hanya ada di S. purpurea) adalah divisi lebih lanjut dari tabung yang sebenarnya. Masing-masing zona ini memiliki fungsi tertentu, dengan karakteristik morfofisiologis yang sesuai.
Untuk spesies dan jenis tertentu, tanaman Sarracenia mampu tumbuh hingga ketinggian 1 m dengan diameter kantung yang terbentuk sekitar 5 cm.
Daya tarik tanaman Sarracenia adalah warna tanaman yang beraneka ragam serta kemampuannya menagkap serangga. Perbedaan warna dari tanaman Sarracenia selain di warna kantong terjadi juga perbedaan warna pada tudung dan tanaman ini akan semakin menarik karena beberapa jenis Sarracenia memiliki bunga.
|
Sarracenia, tanaman Pemakan Serangga Carnivorous Plant
|
Tanaman Karnivora Sarracenia sudah ditemukan sejak abad 15 berbarengan dengan Colombus menemukan dunia baru yaitu Benua Amerika dan nama Sarracenia ditemukan pertama kali oleh Michel Sarrazin, bapak botani.
Seperti tanaman berkantung lainnya, Sarracenia hidup dengan mengandalkan kantongnya untuk menangkap serangga sebagai sumber makanan.
Warna dan bau harum di bibir kantong mampu memikat serangga untuk mendekati tanaman berkantong indah ini. Setelah serangga masuk dan ternyata tertipu, Sang Tanaman Berkantung Sarracenia pun memangsa serangga ini. Kantong tanaman Sarracenia mengeluarkan enzim tertentu untuk membantu mencerna serangga yang terperangkap.
|
Kantong Sarracenia mengeluarkan enzim tertentu untuk mencerna makanan
|
Perbedaan dengan tanaman Kantong Semar, tanaman Sarracenia memiliki kantung dan merupakan bagian dari tanaman yang tumbuh dari dasar dan meninggi langsung dari tanah. Akar dan batang tanaman berada di dalam tanah dan kantung seperti muncul gbitu saja dari tanah. Sedangkan Kantong Semar merupakan bagian dari daun tanaman dan tumbuh menggelantung.
Tanaman Sarracenia merupakan tanaman dengan masa hidup yang lama dan berbunga sepanjang tahun dan termasuk tanaman semak yang tumbuh cepat di tanah.
|
Bunga Sarracenia yang indah
|
Perawatan tanaman relatif saangat mudah dan perbanyakannya pun juga mudah. Tanaman Sarracenia tidak bisa melakukan pollination dengan serbuk sari sendiri. Sarracenia membutuhkan manusia untuk membantu proses penyerbukan dan di alam proses penyerbukan dibantu oleh lebah.
Tanaman Sarrcenia membutuhkan sinar matahari dengan intensitas tinggi alias full sun shine dalam masa pertumbuhannya. Saat musim panas, merupakan saat berbunga untuk tanaman karena mendapatkan sinar matahari penuh.
|
Bunga Tanaman Karnivora Sarracenia
|
Tanaman Sarracenia merupakan tanaman yang peka terhadap genangan air, jadi jangan sampai ada genangan air dan kalau pun di tanam di pot harus dibuat lubang lubang drainase yang banyak dan porus. Jangan sampai ada air yang tergenang di dalam pot dan media.
Tanaman Sarracenia sangat cocok ditanam di Indonesia dan bakal menjadi saingan Kantong Semar sebagai Tanaman Hias Karnivora alias Tanaman Hias yang buas.
Dionaea Muscipula Sang Kantong Bergigi Menyeringai
Informasi tanaman yang memiliki gigi bak Srigala ini memang sangat menarik.
Kingdom : Plantae
Class : Tracheophytes
Order : Caryophyllales
Family : Droseraceae
Genus : Dionaea
Species : Dionaea muscipula J Ellis
Penangkap lalat Venus, The Venus flytrap Dionaea muscipula adalah tanaman karnivora yang berasal dari lahan basah subtropis di Pantai Timur Amerika Serikat di Carolina Utara dan Carolina Selatan.
Venus Flytrap menangkap mangsanya, terutama serangga dan arakhnida dengan struktur perangkap yang dibentuk oleh bagian terminal dari masing-masing daun tanaman, yang dipicu oleh rambut-rambut kecil yang disebut rambut pemicu, trigger hair atau rambut sensitif, sensitive hairs di permukaan bagian dalamnya.
Ketika seekor serangga atau laba-laba yang merayap di sepanjang daun menyentuh sehelai rambut, perangkap bersiap untuk menutup, menutup hanya jika kontak lain terjadi dalam waktu kira-kira dua puluh detik setelah serangan pertama. Pemicu dapat terjadi jika sepersepuluh serangga berada dalam kontak.
|
Dionaea tanaman Karnivora yang memiliki gigi mengerikan
|
Tanaman dengan sebutan Venus Fly Trap atau Queen of carnivorous plant alias Ratu Tanaman Karnivora. Keren ya namanya. Terkagum kagum dengan kecantikan tanaman ini.
|
Dionea dengan trigger untuk menutup daun saat memangsa serangga
|
Tanaman ini memiliki bentuk yang imut dan indah dengan tampilan garang seperti susunan gigi yang siap melahap siapa saja.
Tumbuh menempel di tanah dengan susunan daun roset seperti mawar dengan diameter 8 -12 cm.
Daun merupakan bagian yang paling menarik dan jika diperhatikan ada dua daun dalam setiap tangkainya yang membentuk angka delapan 8. Daun yang sesunguhnya adalah daun yang berada di bagian paling ujung dan daun yang dekat dengan batang berupa tangkai daun yang melebar adalah daun semu.
|
Serangga yang terperangkap Tanaman Dionaea
|
Bagian daun asli berbentuk oval dan terlipat menjadi dua dengan pinggiran yang mirip deretan gigi buaya dengan tulang daun berada di tengah yang mirip engsel dan fungsinya sebagai poros atau bidang pelipatan.
Permukaan daun licin berwarna hijau cerah dan ada varietas lain bila ikilmnya mendukung akan berwarna merah seperti pada Dionaea muscipula Red Dragon.
Pada daun tanaman Dionaea muscipula jika diperhatikan lebih lanjut, pada permukaan daun terdapat 3 jarum tegak yang berfungsi sebagai trigger. Dalam satu daun terdapat 6 - 8 trigger. Jarum ini berfungsi sebagao radar bila ada mangsa yang terjebak. Pada bagian tepi daunnya yang bulat bermodifikasi menjadi serabut kaku yang berfungsi sebagai terali besi alias alat pengurung untuk mangsa atau serangga yang terperangkap.
|
Tanaman Dionaea yang memiliki keunikan meskipun terkenal kejam kepada Serangga
|
Ketika ada serangga yang yang nyasar dan tertarik mendekati tanaman Dionaea dan tidak sengaja meyentuh jarum atau trigger dan terangsang, serta merta daun akan menutup dan gerigi yang menyeringai akan menutup saling bertautan seperti pintu besi.
Tanaman sadis dan kejam yang ditemukan oleh Dawin pada abad 19 dan sempat membuat penasaran hampir seluruh kalangan ahli botani dan memang unik karena memiliki mekanisme penangkapan mangsa atau serangga yang dramatis.
Penyebaran tanaman ini hanya terbatas di perbatasan utalara dan selatan Carolina, Amerika dan mulai dikembangkan ke berbagai negara sebagai tanaman hias dan tanaman koleksi.
|
Dionaeae yang indah, Tanaman Predator Serangga
|
Tanaman Dionaea alias Vebus Fly Trap ini tumbuh di daerah gersang, tandus dan berpasir dengan tanah asam atau pH rendah sekitar pH 3 -5 . Tumbuh subur di daerah dengan temperature dengan kisaran 6 - 26 derajat celcius meskipun terkadang juga bertahan dalam kondisi beku. Tanaman ini juga ditemukan di daerah rawa rawa di pinggiran pantai dan bukan di hutan hutan seram di Amazon atau di Kalimantan seperti di film film yang menyeramkan.
Keunikan tanaman ini kalau ditanam di Indonesia adalah mensiasati masa dormansi tanaman Dionaea, yaitu dengan memasukkannya di dalam lemari es hingga 2 - 4 bulan, biar Sang tanaman merasa seperti di negara asalnya.
Pembiakan tanaman dengan biji, pemisahan rumpun dan stek daun di media Spagnum moss dan akan berakar setelah 4 - 6 minggu. Saat ini, pembiakan dengan Tissue Culture menjadi pilihan yang bagus untuk mendapatkan tanaman dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat.
Jika anda ingin memeliharanya, gunakan media spagnum moss dan tempatkan di bawah sinar matahari penuh dan menempatkannya di tempat terbuka supaya bisa menagkap serangga. Jika tidak ada serangga yang tertangkap, anda bisa menyuapinya dengan lalat, lebah atau belalang sehingga ada makanan untuk hidup. DI beberapa negara, karena penggemar dan Komunitas Tanaman Karnivora alias Carnivorous Plant sudah banyak, ada supplier yang menjual serangga atau lalat kering sebagai makanan Sang Dionaea.
|
Dionaea, tanaman pemakan serangga yang layak dikoleksi
|
Kisah serangga lalat yang mata majemuknya tertarik dengan warna merah daun Dionaea yang menggoda dan dikira bunga. Begitu sang lalat mendekat, sudah dihidangkan dan disajikan minuman manis yang menggoda berupa cairan nektar yang dihasilkan oleh kelenjar di sekeliling daun.
Sang Lalat pun dengan asyiknya menikmati dan mencecap manisnya madu nektar hingga terlena dan tanpa sengaja menyentuh trigger yang ada dipermukaan daun.
Begitu trigger tersentuh, tidak lebih dari 20 detik atau minimal 2 trigger yang tersentuh, daun itu pun mengatup dan menutup. Waktu yang dibutuhkan untuk mencerna sang lalat setidaknya selama 7 hari dan bagian yang keras seperti kepala tidak ikut dimakan. Setelah prosesi makan selesai, jerat mautpun terbuka kembali.
Uticularia Sang Penjerat Mangsa dalam Air
Informasi tanaman Uticularia yang sangat cantik bak Putri yang lemah gemulai.
Kingdom : Plantae
Class : Asterids
Order : Lamiales
Family : Lentibulariaceae
Genus : Utricularia
Species : ada sekitar 233 spesie yang tersebar di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Distribusi tanaman Uticularia di Benua Asia, Australia, Amerika, Afrika bahkan di Rusia dan China.
Uticularia atau Bladderwort adalah tanaman yang tidak biasa dan sangat terspesialisasi, dan organ vegetatifnya tidak dipisahkan dengan jelas menjadi akar, daun, dan batang seperti pada kebanyakan angiospermae lainnya. Perangkap kandung kemih, sebaliknya, diakui sebagai salah satu struktur paling canggih di kerajaan tumbuhan, Kingdom Plantae. Keren ya...Ternyata tanaman pemakan binatang atau carnivora ini adalah tanaman dengan struktur tercanggih di dunia plantae.
Utricularia, umumnya dan secara kolektif disebut bladderworts, adalah genus tanaman karnivora yang terdiri dari sekitar 233 spesies.
|
Utricularia sang Penjerat Serangga di air
|
Genus tumbuhan ini sering dijuluki bladderworts memiliki bunga yang cantik dan umumnya bunga Utricularia berwarna kuninig, putih dan ungu. Bentuk bunga menyerupai bunga anggrek.
Tumbuhan Utricularia hanya memiliki perakaran sangat sedikit bahkan beberapa spesies Utricularia tidak memiliki akar.
Banyak yang mengira bahwa Utricularia atau Bladderworts adalah gulma air karena tiba tiba muncul di permukaan air dengan bunga menyolok, berwarna kuning atau ungu. Ternyata tanaman ini adalah lubang maut bagi serangga kecil atau bahkan hewan kecil.
|
Utricularia atau Bladderworts yang juga cocok dijadikan tanaman akuarium
|
Tanaman Bladderworts mencari makan dengan jalan memangsa berbagai jenis binatang kecil. Utricularia memiliki perangkap serangga dengan ukuran yang bervariasi tergantung dari jenisnya. Alat perangkap itu dilengkapi dengan rambut yang bisa bergerak untuk menagkap mangsa yang berukuran mungil dan terletak diantara daun.
uticularia tumbuh di air tawar dan tanah basah sebagai spesies darat atau air di setiap benua kecuali Antartika. Utricularia dibudidayakan untuk bunga mereka, yang sering dibandingkan dengan snapdragons dan anggrek, terutama di antara penggemar tanaman karnivora.
Semua Utricularia adalah karnivora dan menangkap organisme kecil melalui perangkap seperti kandung kemih. Spesies darat cenderung memiliki perangkap kecil yang memakan mangsa kecil seperti protozoa dan rotifera yang berenang di tanah yang jenuh air. Perangkap dapat berkisar dari 0,2 mm hingga 1,2 cm.
Spesies air, seperti U. vulgaris (umum bladderwort), memiliki kandung kemih yang biasanya lebih besar dan dapat memakan mangsa yang lebih besar seperti kutu air Daphnia, nematoda dan bahkan jentik nyamuk dan berudu muda.
Meskipun ukurannya kecil, perangkapnya sangat canggih. Dalam perangkap aktif spesies air, mangsa menyikat bulu pemicu yang terhubung ke pintu jebakan. Kandung kemih, ketika diatur, berada di bawah tekanan negatif sehubungan dengan lingkungannya sehingga ketika pintu jebakan dipicu secara mekanis, mangsa, bersama dengan air di sekitarnya, tersedot ke dalam kandung kemih. Setelah kandung kemih penuh dengan air, pintu menutup kembali, seluruh proses hanya memakan waktu sepuluh hingga lima belas milidetik.
Drosera, Tentakel Pencabut Nyawa Mangsa
Informasi tanaman Drosera, si pemilik tentakel pencabut nyawa.
Kingdom : Plantae
Class : Angiospermae
Order : Caryophyllales
Family : Droseraceae
Genus : Drosera
Species : ada sekitar 194 spesies
Drosera, umumnya dikenal sebagai sundew, adalah salah satu genera yang terbesar dari tanaman karnivora, carnivorous plants , dengan setidaknya 194 spesies.
Anggota keluarga Droseraceae ini memikat, menangkap, dan mencerna serangga menggunakan tentakel-tentakel dengan lem di ujungnya. Serangga yang dicerna digunakan untuk memberikan mineral dan nutrisi untuk tanaman. Berbagai spesies dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika.
Nama botanis dari bahasa Yunani drosos yang artinya embun, Dew atau Dew Drops dan nama umum bahasa Inggris sundew, berasal dari bahasa Latin ros solis, yang berarti embun matahari, dew of the Sun merujuk pada tetes lem di ujung masing-masing tentakel yang menyerupai tetes embun pagi.
|
Drosera, tanaman dengan Tentakel Pencabut nyawa Serangga
|
Tanaman yang seperti memiliki lengan lengan panjang yang siap memangsa dan menjerat serangga serangga kecil yang tertipu dengan penampilan indah Drosera.
Sang Ahli naturalist, geologist and biologist, best known for his contributions to the science of evolution, Charles Darwin melakukan banyak penelitian awal ke Drosera, terlibat dalam serangkaian panjang percobaan dengan Drosera rotundifolia yang pertama untuk mengkonfirmasi karnivora pada tanaman. Dalam sebuah surat tahun 1860, Darwin menulis, “… saat ini, saya lebih peduli pada Drosera daripada asal usul semua spesies di dunia” dalam catatan aslinya seperti ini “…at the present moment, I care more about Drosera than the origin of all the species in the world.” Berarti memang luar biasa si tanaman Drosera ini, sampai bapak evolusi kita terpesona dan terkagum kagum.
Tanaman Drosera menangkap mangsa dengan menggunakan daunnya yng memiliki tentakel di bagian tepinya. Bentuk daun menyerupai kerang, yaitu terbagi menjadi dua bagian seperti cakram. Kedua belah cakram itu bisa membuka dan menutup. BInatang atau serangga yang akan dimangsa akan terjepit diantara tentakel yang terdapat di pinggir daun. Mangsa utama Drosera adalah berbagai jenis serangga kecil seperti nyamuk, semut, kutu daun dan berbagai serangga kecil lainnya.
|
Drosera dengan Tentakel sebagai Tanaman Karnivora
|
Tanaman ini menginginkan daerah lembab dengan suhu optimum berkisar 20 - 32 derajt celcius.
Drocera tumbuh subur jika ditanam di tempat yang terkena sinar matahari penuh dan ada beberapa speses yang perlu naungan untuk tumbuh baik.
Ada 3 golongan Drosera yang bisa didomestikasi dan ditanam karena memiliki ketahana yang bagus dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tumbuh.
Drosera sub tropis seperti Droserafiliformis dan Drosera intermedia. Drosera filiformis memiliki tentakel berwarna merah serta bunga berwarna merah jambu. Drosera filiformis tidak bisa tumbuh di daerah tropis. Drosera intermedia memiliki bentuk daun meruncing dengan panjang sekitar 5 - 7 cm. Tanaman ini termasuk tumbuhan liar dan memiliki kemampuan baik untuk bertahan dalam kondisi suhu rendah.
|
Drosera, tanaman Karnivora, Carnivour plant yang indah
|
Drosera Tropis, beberapa jenis Drosera seperti Drosera adelae, Drosera binata, dan Drosera capensis. Drosera tropis menhendaki sinar matahari yang cukup dan tumbuh subur jika ditanam pada daerah dengan sinar matahari penuh. Drosera adelae sangat cocok sebagai tanaman terarium dan bunganya berbentuk bintang dan berwarna merah jambu. Drosera binata memiliki percabangan memanjang dengan daun banyak dan lebih cocok ditanam di Pot Gantung.
Drosera binata adalah tanaman yang banyak ditemukan di daerah Australia. Drosera capensis bisa tumbuh subur di tempat yang banyak matahari ataupun di bawah naungan. Bentuk dan warna bunganya mirip dengan bunga fuchsia.
Pinguicula, Si Tanaman Perekat alias Pengelem
Informasi tanaman Pinguicula alias Butterwort.
Kingdom : Plantae
Class : Asterids
Order : Lamiales
Family : Lentibulariaceae
Genus : Pinguicula
Species : sekitar 80 spesies
Pinguicula, yang umumnya dikenal sebagai butterwort, adalah genus tanaman karnivora yang menggunakan cairan lengket untuk memikat, menjebak, dan mencerna serangga untuk menambah nutrisi yang kurang. Dari sekitar 80 spesies yang saat ini dikenal, 13 spesies adalah asli Eropa, 9 spesies adalah asli Amerika Utara, dan sisanya adalah asli Asia utara.
|
Pinguicula, tanaman pemangsa Serangga dengan perekat |
Tanaman Pinguicula bentuknya mirip bunga mawar dengan dengan susunan mirip kelopaknya. Demikian juga dengan warna tanaman Pinguicula ada yang merah, merah muda, ungu, hijau, hijau terang atau kuning.
Perbedaan adalah posisi bunga mawar di atas tanaman dan kalau tanaman Pinguicula bagian yang mirip bunga mawar tumbuh di tanah dan seperti roset.
|
Pinguicula tanaman pemakan serangga yang cantik dan layak dikoleksi
|
Penampakan inilah yang menyebabkan beberapa serangga sering tertipu dengan keindahannya. Bentuk daun Pinguicula seperti daun nenas yang memanjang. Kelopak bunga atau daun gemuknya seperti cocor bebek. Ukuran daun tergantung jenis, dengan panjang antara 2 - 30 cm dan bila dipegang terasa halus, kaku dan sukulen alias lunak dan berair.
Seperti tanaman Karnivora lainnya, Bunga yang terletak di atas, menarik dan lengkap dengan tangkai bunga yang panjang. Warna bunga sangat beragam muali dari biru, ungu, putih, kuning, hijau dan merah.
Bunga tanaman ini memiliki 5 kelopak yang terpisah, dua dibawah dan 3 kelopak lagi di atas.
|
Pinguicula dengan kelenjar yang mampu mengeluarkan Lem untuk menjerat serangga
|
Tanaman pemakan serangga ini terbilang unik. tanaman buas Pinguicula memanfaatkan kelenjar pada bagian keseluruhan daun untuk menangkap serangga.
Kelenjar atau enzim ini bersifat lengket seperti lem. Bila seekor serangga terpesona pada bunga dan terperangkap di dalam tanaman, tidak akan bisa keluar lagi. Enzim yang ada di tanaman Linguicula akan membantu mencerna serangga sehingga bisa diserap sarinya baik protein, lemak ataupun mineral oleh tanaman untuk kelangsungan hidup.
|
Pinguicula, Si Tanaman Perekat alias Pengelem
|
Menarik ya aneka jenis tanaman Karnivora ini. Untuk menjebak mangsanya, mereka menampilkan dirinya seindah mungkin supaya banyak mangsa yang datang dan bisa kenyang.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan mengenai tanaman yang unik dan menarik. Siapa tahu ada yang tertarik dan hobby mengkoleksi tanaman ini.
Baca juga artikel mengenai tanaman:
Pemotretan
wah ini yang tak ajarkan di IPA Kelas 6 materi adaptasi makhluk hidup
ReplyDeletekalau dekat saya mau dong pak 1 buah buat saya kasih lihat ke murid saya
mereka itu penasaran bentuknya kantong semar langsung soalnya di pikiran mereka nyeremin kayak di game plant zombie hehehe
Wah, bagus juga kalau diajarkan di materi pelajaran Pak supaya ada gambaran tentang tanaman Kantong Semar yang banyak tumbuh di Indonesia. Sekarang sudah banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Siap Pak Ikrom. Salam sehat dan selamat beraktifitas.
DeleteLuar biasa Pak Eko pernah berburu juga kantong semar jauh amat lagi..suka sama bentuk sarraceni ini yah bentuknya emang unik makanya menarik buat serangga ternyata bisa mengluarkan enzim..baca ini berasa lagi belajar lagi biologi :D makasih sharingnya Pak
ReplyDeleteIya Bu, saat Kantong semar booming, ternyata banyak di Indonesia memang endemiknya kantong semar, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar, warna hijau, merah, kuning dan mix. Memang tampilan tanaman Karnivora ini unik unik dan menarik. Salam sehat Mbak, selamat beraktifitas.
DeleteDi antara tanaman karnivora di atas saya hanya kenal dengan kantong semar. Di Kerinci dijadikan kantong memasak ketan khas masyarakat desa Lumpur Kerinci. Terima kasih telah berbagi informasi Pak Eko. Selamat malam.
ReplyDeleteBetul Bu Nur, yang endemik Indonesia memang Kantong Semar. Nah, untuk kantong semar yang dipakai untuk memasak ketan khan desa di Kerinci seperti yang Bu Nur sampaikan pernah ditayangkan di sebuah stasiun TV, jadi pengin coba masakan ketannya. Terima kasih untuk informasi tambahannya Bu Nur dan salam sehat dan selamat beraktifitas.
DeleteYang aku tahu tanaman yang makan serangga itu cuma kantong Semar, eh ternyata banyak juga jenis carnivora lainnya seperti Sarracenia. Bentuknya menurutku juga lebih indah.
ReplyDeleteYang bentuknya agak seram Dionaea Muscipula ya mas Eko, lalat atau lebah bisa kena ya.
Siap, betul Mas Agus, untuk yang kantong semar memang tanaman asli Indonesia, dan sebenarnya juga ada Kantong semar yang tidak kalah indah.
DeleteYang setelah Kantong semar adalah tanaman introduksi dari luar dan sudah banyak penggemarnya di Indonesia. Salam sehat dan selamat beraktifitas.
cantik cantik warnanya... bagus untuk hiasan.
ReplyDelete👍👍👍
# Kalau di Amerika, yang populer tanaman yang menghasilkan bau untuk mengusir serangga. Ada dijual di nursery
Iya Pak Tanza, tanamannya memang cantik cantik, dengan kelengkapan sedikit berbeda dengan tanaman umumnya.
DeleteUntuk tanaman yang menghasilkan bau juga banyak di Indonesia seperti Zodia, lavender lokal, sereh, dan tanaman penghasil minyak atsiri lainnya. Salam sehat dan selamat beraktifitas Pak.